Terbaru

Diduga Lakukan Kekerasan, Direktur RSUD Gunungsitoli di "Polisikan"

Aronia Saat Menunjukkan Bekas Oeperasi Yang Terkena Pukulan
 | Foto: Budi Gea
Gunungsitoli - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli, dr Julianus Dawolo M.Kes (51) diadukan ke Kepolisian Resort (Polres) Nias oleh salah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) RSUD Gunungsitoli, Aronia Zebua (49). Pengaduan tersebut bermula, karena Julianus diduga melakukan kekerasan fisik terhadap Aronia Zebua. Pengaduan tersebut diterima Polres dengan nomor pengaduan: STPLP/79/II/2014/NS, tanggal 20/02/14. 

Aronia menjelaskan bahwa dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Julianus Dawolo tersebut bermula ketika dirinya selesai mengikuti apel pagi di halaman depan ruangan laboratorium RSUD Gunungsitoli, Jalan Ciptomangunkusumo No.15 Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, sekitar pukul 08.15 WIB, Selasa (18/02/14) yang lalu.

“Selesai mengikuti apel, julianus menghampiri saya sambil bersalaman dan seketika tanpa sebab dia langsung memukul perut saya tepat dibagian bekas operasi” ujar pria yang disapa Ama Cahaya ini, sembari menunjukan bagian perutnya yang terkena pukulan kepada sejumlah wartawan saat ditemui di jalan Karet, Gunungsitoli. 

Menurut pengakuan Aronia, meski pemukulan tersebut telah berlalu beberapa hari namun perutnya hingga kini masih terasa sakit. Dirinya juga mengharapkan agar pemukulan terhadap dirinya yang telah diadukan ke Polres Nias dapat diproses sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia ini.

Direktur RSUD Gunungsitoli | Foto : Budi Gea
“Akibat pemukulan itu perut saya hingga kini masih terasa sakit sekali, dan kiranya laporan saya ini dapat diperoses sesuai dengan hukum yang ada” tambah Aronia. 

Ditempat terpisah, Direktur RSUD Gunungsitoli, dr.Julianus Dawolo,M.Kes yang ditemui di ruang kerjanya membantah semua tuduhan tersebut. Dirinya merasa tidak melakukan pemukulan, tetapi hanya melakukan pembinaan menggunakan tangan kiri dengan alasan Aronia selalu mengeluarkan kata-kata penguasa. 

“Saya tidak melakukan pemukulan tetapi saya hanya melakukan pembinaan dengan tangan kiri karena dia selalu mengeluarkan kata-kata penguasa” ucap Julianus singkat. (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=