Terbaru

Klinik dan Rumah Bersalin TABITA di Sinyalir Terlantarkan Pasien

Pasien  didampingi keluarga, Keluar dari Klinik & Rumah Bersalin Tabita | Foto: Yoriman Batee
Gunungsitoli - Klinik dan Rumah bersalin TABITA yang beralamat di Jl. Nilam No. 6 Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli di sinyalir terlantarkan pasien beberapa waktu lalu.

Hal ini di ungkapkan oleh salah seorang pasien di klinik tersebut Faododo Bate'e saat di temui oleh wartanias.com diruang perawatan St. Agustinus Klinik dan Rumah Bersalin Tabita, Rabu (23/4/2014)

Faododo menuturkan bahwa kejadian ini dialaminya ketika berobat di Klinik tersebut pada tanggal 22 April 2014 akibat bisul di bagian rahangnya. Setelah mendaftar salah seorang perawat bernisial NZ meminta agar menyewa kamar dengan sewa kamar Rp.100.000/hari.

Ditambahkannya, setelah setuju untuk sewa ruang perawatan, beliau ditempatkan di ruang St. Agustinus dan perawat tersebut menyampaikan bahwa penyakit yang sedang di derita akan segera di tangani oleh dokter bernisial VZ sore hari, Selasa (22/4/2014) namun hal dokter tersebut tidak kunjung datang.

Karena dokter tidak kunjung datang, pihak keluarga melakukan konfirmasi kepihak klinik dan pihak klinik menyampaikan bahwa dokter tersebut akan menangani pasien pada Pukul 21.00 Wib malamnya dengan alasan dokter bersangkutan sedangkan melakukan operasi RSUD Gunungsitoli, namun hingga Pukul 21.00 Wib tidak ada penanganan dari pihak klinik, malah mengatakan dokter baru besok pagi ada.

Alhasil pagi hingga siang hari, karena janji dari pihak klinik tak kunjung datang, pihak keluarga dan dirinya pada Rabu (23/4/2014) pukul 12.30 Wib siang memutuskan untuk keluar dari klinik tersebut menuju RSUD Gunungsitoli untuk berobat, karena menduga di klinik mereka di permainkan karena tidak ada tindakan selain infus dan di beri makan dimana sebelumnya membayar biaya selama dua hari kepihak klinik sebesar Rp, 673.000,-

"Saya sudah berada di klinik ini dari tanggal 22-23 april 2014, namun yang di berikan kepada saya selama berobat hanya infus dan di kasi makan tanpa ada tindakan lain terhadap penyakit yang saya derita," ujar Faododo dengan nada kecewa. 

Hal senada di sampaikan oleh keluarga pasien Tinus Batee bahwa sangat menyesali sikap para perawat dan pihak klinik yang sepertinya mengabaikan nyawa orangtuanya.

"Saya sangat kecewa ulah para perawat disini (klinik Tabita -red) malah terus janji, padahal ayah saya sedang sakit parah, malah hanya diberikan suntik infus dan makan saja," ucap Tinus.

Ianya mengharapkan kepada pemerintah Kota Gunungsitoli melalui dinas kesehatan Kota Gunungsitoli untuk menindak sikap medis dan perawat klinik dan rumah bersalin Tabita agar pelayanan maksimal kedepannya.

Sementara itu, Pimpinan Klinik dan Rumah Bersalin Tabita yang di coba di konfirmasi tidak dapat di temui salah seorang petugas kasir klinik yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan bahwa para pimpinan sedang tidak ditempat karena berada diluar kota. (Yoriman Batee/Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=