Terbaru

Napi Kabur Sandera Seorang ABK

Ilustrasi Kondisi plafon yang di jebol | Sumber : globalindo.co
Gunungsitoli – Narapidana titipan Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan yang melarikan diri Jumat (1/8/2014) lalu dari Lembaga Pemasyarakatan Gunungsitoli menyandera seorang Anak Buah Kapal (ABK), Wirman Mendrofa.

Penyanderaan itu bermula saat ketiga narapidana, saili (34), Dedy Arianto Nasution (34), Ahmedi Iqbal (34) melakukan penyewaan sebuah kapal milik Adnan Zendrato guna melanjutkan pelarian dengan tujuan Singkil.(Baca:Jebol Plafon, Tiga Napi Kabur Dari Lapas Gunungsitoli).

“Pukul 15.00 Wib pemilik kapal menghubungi via telepon untuk membawa penumpang ke singkil, aceh sebanyak 4 orang,” Ucap Kapten Kapal, Marsum Telaumbanua alias Ucok (33) yang berhasil menyelamatkan diri saat di temui di Kantor Kepolisian Resort (Polres) Nias, Minggu (3/8/2014).

Mendapat tugas dari pemilik kapal, Kapten kapal bersama 2 orang ABKnya, Ali Akbar Aceh alias ama zi ciut dan Wirman mempersiapkan kapal, sembari menunggu kedatangan penumpang yang semula belum diketahui merupakan napi yang kabur.

“Diperairan Desa Olora tepatnya di Do'i para penumpang diantar dengan kapal kecil untuk mencapai kapal yang akan digunakan menuju Singkil,”ucap Marsum yang merupakan Warga Kota Sibolga, jalan Sisingamangaraja no 58 itu.

Saat penumpang secara satu persatu menaiki kapal, kapten kapal menaruh curiga. Pasalnya gelagat penumpang menunjukkan sikap kewaspadaan dan tidak tenang dengan berulang kali melihat ke segala arah. Selain itu, Kapten kapal juga merasa aneh dengan calon penumpang yang akan dibawanya, sebab tidak ada satu orang pun yang menenteng tas. Padahal tujuan keberangkatan adalah keluar daerah.

Munculnya kecurigaan tersebut membuat sang Kapten menyampaikan laporan kepada pemilik kapal atas kecurigaannya sembari tetap mengemudikan kapal kearah singgkil dengan penumpang berjumlah 4 orang.

Kapten Kapal, Marsum Telaumbanua | Foto : Budi Gea
Karena rasa curiga yang begitu tinggi, Kapten kapal sengaja ingin menyandarkan kapal saat melintas perairan Desa Teluk Belukar, Kecamatan Gunungsitoli Utara dengan memberikan alasan akan mengambil peralatan kapal berupa Komputer. Melihat hal tersebut, salah seorang dari penumpang langsung melarang kapal untuk bersandar dan memaksa agar kapal tetap melaju ketempat yang telah direncanakan.

“Perdebatan pun terjadi antar ABK dengan keempat penumpang, namun akhirnya kapal tetap melaju dengan dikemudikan oleh salah seorang penumpang dan ABK diancam dengan kapak akan dibunuh bila melawan,”ujar Kapten Kapal.

Ditengah perjalanan, sekitar pukul 18.00 WIB, kapal mengalami kendala mesin dan para ABK pun berusaha memperbaiki. Penumpang yang terdiri dari 3 orang napi dan seorang yang diduga sebagai orang yang membantu pelarian napi merasa tidak senang dengan kondisi kapal dan menganggap kapal sengaja dirusak ABK. Ketidaksenangan tersebut ditunjukkan dengan membentak ABK dan kembali mengancam akan membunuh dengan kapak yang ada ditangannya.

Perlakukan seorang penumpang yang menurut ABK, Wirman Mendrofa sangat kasar dan semena-mena membuat ABK melakukan perlawanan. Saat itu juga napi yang memegang kapak dan tidak diketahui namanya langsung menganyunkankannya ke bagian belakang leher Wirman.

Melihat teman mereka diperlakukan demikian, ABK lain ikut melakukan perlawanan. Namun usaha perlawanan tersebut tidak dapat dilakukan dengan mulus sebab ABK kalah jumlah dari para penumpang itu. Jumlah yang lebih sedikit membuat ABK kewalahan melawan akibatnya mereka terjatuh kelaut.

Merasa tidak mungkin kembali kekapal mereka melarikan diri secara terpisah di kegelapan malam pelarian yang tanpa adanya penerangan tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 00.30 wib dini hari.

“Tidak lama setelah berenang, saya ditemukan oleh nelayan dan langsung dibawa kedaratan. Ucok pun memberitahukan kejadian yang mereka alami dan selang beberapa saat personil Polres Nias datang ke lokasi,” jelas Marsum.

Sekitar pukul 06.00 WIB, seorang ABK, Ali Akbar Aceh dikabarkan telah ditemukan oleh nelayan lainnya. Setelah itu dua orang yang berhasil diselamatkan langsung dibawa ke Polres Nias guna diambil keterangannya.

Mendapatkan informasi akurat dari ABK, Personil Polres Nias bersama-sama dengan TNI-AL langsung melakukan pengejaran sekaligus mencari satu orang ABK, Wirman Mendrofa yang masih belum ditemukan dan dalam kondisi terluka akibat bacokan (Baca: TNI – AL Buru Napi Kabur Ke Pulau Sarang Baung). (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=