Terbaru

Dua Wanita Asal Nias Diduga Disiksa Oleh Orang Tua Angkat di Deli Serdang

Korban penyiksaan |Foto: FB Turunan B Gulo
Nias Selatan,- Dua orang Wanita asal Pulau Nias Melinda (8) berasal dari Kecamatan Lahusa Kabupaten Nias Selatan dan Hatiria Lase (28) dari Desa Hiliganòita, Kecamatan Bawòlato, Kabupaten Nias Selatan diduga disiksa secara sadis oleh orang tua angkat mereka di Jalan Sidomulyo Dusun 4 A Pasar 7 Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang.

Penyiksaan yang dilakukan oleh keluarga Suparto dan Yasmin Laia  ini terbilang sadis karena sekujur tubuh dua orang perempuan ini penuh bekas luka sayatan, siraman air panas dan pukulan.

Peristiwa tersebut diunggah di media sosial Facebook oleh pemilik akun Turunan B Gulo pada 20 September 2016 pukul 22:32 WIB. Dalam postingannya tersebut Turunan menceritakan bahwa kejadian yang dialami oleh dua wanita Nias ini patut terbilang sadis dan harus menjadi perhatian Komnas Ham.

Dalam postingan itu juga diinformasikan bahwa lima pelaku penyiksaan dua wanita itu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Kepolisian.

Berikut postingan lengkap pemilik akun facebook Turunan B Gulo tersebut

"Beredar kabar dan foto dua orang perempuan asal Kepulauan Nias yang disiksa secara sadis oleh orangtua angkat di media sosial. Foto ini menjadi viral di media sosial yang mengingatkan kita kepada lembaga pembela hak asasi manusia (Komnas HAM) yang pada akhirnya terdiam tak berbuat apa-apa melihat kenyataan kepada saudara kita tersebut.
Dari informasi yang diperoleh, korban kekerasan secara sadis tersebut, pertama, seorang anak yang diberi nama Melinda, umur sekitar 8 tahun, asal Lahusa Nias Selatan. Kedua, Hatiria Lase, sekitar 28 tahun, asal Desa Hiliganòita Bawòlato Nias.
Keduanya dijadikan anak angkat oleh keluarga Suparto dan Yasmin Laia yang tinggal di Jln. Sidomulyo Dusun 4 A Pasar 7 Desa Manunggal Kec.Labuhan Deli Kab.Deli Serdang.
Keduanya masih terhitung keluarga Yasmin Laia. Namun apa yang terjadi? Keduanya mengalami tindakan penganiayaan yang amat tidak manusiawi.
Melinda yang sudah 3 tahun bersama mereka sering dipukul pakai bambu. Tidak cukup itu, beberapa bagian badannya disiksa pakai tang; bahkan disayat pakai pisau. Penderitaannya makin "sempurna": disiram air panas hingga sekujur tubuhnya mengalami luka parah.
Hatiria Lase yang sudah 5 tahun "direkrut" jadi pembantu sekaligus "anak angkat", tak kurang mengalami hal yang sama. Sering dipukul pakai bambu hingga gigi depannya hancur.
Kebiadaban ini akhirnya terkuak juga pada Jumat lalu (16/9/2016). Sejumlah tetangga yang mengetahui peristiwa segera melaporkan ke pihak kepolisian.
Polisi pun bertindak. Lima orang diamankan dengan status tersangka, yakni Yasmin Laia (ibu rumah tangga), Supartono (suami Yasmin Laia), Renaldo Hasudungan Gurning (berstatus anak Supartono-Yasmin), Devi Ratna Sari (juga berstatus anak Supartono-Yasmin), David Carnelius (juga berstatus anak Supartono-Yasmin).
Menurut penuturan Melinda, kelimanya yang merupakan satu keluarga tersebut ikut terlibat melakukan penyiksaan.
Sejak kejadian tersebut, kedua korban dirawat di RS Brimob Bhayangkara Jalan Wahid Hasyim Medan Baru.
Kedua korban penyiksaan sadis tersebut saat ini tidak memiliki kartu BPJS.,"tulisnya.

Hingga Rabu (21/09/2016) pukul 12:15 WIB, postingan tersebut telah di like 255 kali, dikomentari 98 oleh netizen dan dibagikan 56 kali.

Beragam komentar bernada prihatin dari Netizen pada postingan itu. Seperti dikomentari oleh pemilik akun Arifin Telaumbanua, ia menyarankan agar membentuk tim advokasi pada kedua wanita itu.

"Perlu dibentuk tim kecil utk mengadvokasinya bersama teman2 PKPA dan teman2 lainnya.,"tulisnya.

"Diperlukan penanganan/pemulihan khusus dan pendamping khusus utk mengembalikan rasa trauma hebat yg mereka alami, tdk gampang memang tapi pasti bisa!!!,"komentar Friska Rumiris Sihombing.

"Oh Tuhan, kasihanilah mereka yang dianiaya ini. Berkatilah mereka. Berilah mereka kemudahan untuk layak hidup sebagai manusia ciptaanMu. 
Orang yg jahat yang telah menganiaya mereka berikan hati yang baik agar mendapat pencerahan dan pertobatan Darimu. 😭😭😭😭 ,"balas Emanuel Gulo.

"Ini sungguh kekerasan dan penistaan terhadap kemanusiaan. Tidak ada kompromi buat pelaku, harus dihukum berat seberat2nya...,"balas Dimpo Manalu.

"harus diusut tuntas ketua klu bisa di hukum mati..pelakunya krn perbuatan mereka di luar batas kemanusiaan ...tks,"komentar Ferry laoli.

"Usut tuntas..penegak hukum, dikawal terus.,"balas Kariaman Zebua.

"Kalau ada yg bisa saya kerjakan utk membantu bantu .... kabari saya ya brother.,"komentar Sirajuddingayo Plavon Pvcmedan. (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=