Terbaru

Ketua PKK: Goyahnya Ketahanan Keluarga Karena Berkembangnya Budaya Buruk Dari Luar

Ketua TP-PKK Gunungsitoli, Ny.Tini Lakhòmizaro Zebua |Foto: Anton
Gunungsitoli,- Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Gunungsitoli, Ny. Tini Lakhòmizaro Zebua menilai derasnya arus informasi dan budaya buruk dari luar serta seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi telah menyebabkan ketahanan keluarga mulai goyah.

Hal itu disampaikan Ny. Tini Lakhòmizaro saat menyampaikan sambutan pada peringatan hari keluarga nasional ke XXIII Kota Gunungsitoli tahun 2016 di Aula Samaeri, Kantor Wali Kota Gunungsitoli, Jalan Pancasila, Desa Mudik, Kota Gunungsitoli, Senin (26/09/2016).

"Pada era Globalisasi saat ini, keluarga Indonesia mengalami tantangan yang lebih berat yakni derasnya arus informasi dan budaya buruk dari luar salah satu penyebab goyahnya ketahanan didalam keluarga,"katanya.

Untuk itu, menurutnya setiap keluarga harus mampu memahami dan menghayati fungsi keluarga yaitu fungsi Ke'agamaan, Sosial Budaya, Cinta Kasih, Perlindungan, Reproduksi, Sosialisasi dan Pendidikan, Ekonomi dan Pelestarian.

"Dengan memahami fungsi keluarga tersebut kita bisa menangkal budaya dari luar yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan keluarga,"ujarnya.

Tema peringatan hari keluarga nasional tahun 2016 tersebut mengambil tema 'hari keluarga nasional merupakan momentum upaya membangun karakter bangsa mewujudkan indonesia sejahtera' dengan motto keluarga berkarakter indonesia jaya.

Tujuan dari tema tersebut adalah meningkatkan peran keluarga melalui pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga sebagai dasar ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan membentuk kesiapan keluarga dalam menghadapi permasalahan dan tantangan dalam kehidupan keluarga.

Sementara Wali Kota Gunungsitoli, Lakhòmizaro Zebua pada arahan dan bimbingannya pada peringatan hari keluarga nasional itu mengatakan keluarga adalah pilar yang paling utama dan paling berharga didunia.

"Tanpa adanya keluarga maka kita disini bukan apa-apa dan hidup kita tidak akan berarti dan tidak berharga. Didalam keluaga, kita membentuk dasar-dasar karakter manusia indonesia terutama karakter dan kepribadian anak-anak kita,"ucap Lakhimizaro.

Dalam menyambut hari keluarga tersebut pemerintah kota gunungsitoli telah melakukan rangkaian kegiatan diantaranya penghujukan keluarga KB Lestari disetiap kecamatan dengan kriteria menggunakan alat kontrasepsi selama 10 tahun, kunjungan ke panti asuhan dan pengobatan gratis serta pelaksanaan seminar reproduksi kepada remaja di Gunungsitoli. (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=