Terbaru

Diduga Hanya Gara-Gara Bunyi Klakson, Pria Ini Dikeroyok Hingga Terluka

Add caption
Gunungsitoli,- Aperianus Waruwu alias Ama Nando (36) dikeroyok oleh tiga orang laki-laki di Desa Onozitoli Sifaoroasi Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli, Sabtu (01/07/2017) sore. Penyebabnya diduga hanya gara-gara bunyi Klakson kendaraan.

Tiga orang yang diduga pelaku pengeroyokan kini telah dilaporkan oleh korban ke Polres Nias. Tiga yang diduga pelaku tersebut adalah Opi Laoli (36), Ideal Laoli (26) dan Anton Laoli (22). 

Kepada wartanias.com, Ama Nanda menjelaskan bahwa awal kejadian pengeroyokan dirinya tersebut bermula ketika dia bersama isteri dan dua orang anaknya yang masih balita melintas di jalan baru desa Onozitoli Sifaoroasi Gunungsitoli dengan mengendarai sepeda motor miliknya.

Tiba-tiba salah seorang dari tiga pelaku yang mengendarai mobil dan berada didepan mereka berhenti dibahu jalan karena jalanan sedikit macet disebabkan ada acara pesta pernikahan warga.

"Kemudian saya dan sejumlah pengendara lainnya yang berada dibelakang mobil pelaku membunyikan Klakson supaya kami bisa lewat,"kata Ama Nanda.


Ama Nando saat melapor di Polres Nias |Foto: dok. WNC
Kemudian pelaku melajukan mobilnya dan berhenti di depan rumahnya. Pelaku kemudian keluar dari dalam mobilnya dan memanggil nama korban serta mengeluarkan kata-kata kotor.

"Saya yang kebetulan melintas depan rumahnya memilih berhenti didepan salah satu rumah warga ataa nama Ama Amo tepatnya setelah rumah pelaku,"ujarnya.

Kemudian pelaku menghampiri korban dan langsung memukul bagian wajah korban. Korban tidak bisa memberi perlawanan karena dua orang yang diduga kerabat pelaku juga ikut mengeroyok korban.

"Saya juga ikut dikeroyok dua orang teman korban yakni Ideal Laoli dan Anton Laoli,"imbuhnya.

Akibat pengeroyokan itu, bagian wajah korban terluka cukup parah. Korban kemudian berobat ke Rumah Sakit dan melaporkan kejadian itu di Polres Nias dengan nomor: STPLP/ 202/ VII/ NS.

Hingga berita ini tayang, wartanias.com masih belum melakukan konfirmasi terkait kasus dugaan penganiayaan tersebut. (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=