Terbaru

Call Center Palsu Ditemukan Terpasang pada ATM BRI dan BNI di Gunungsitoli

Call center palsu di ATM BRI |Foto: PZ
Gunungsitoli - Pada mesin Automatic Teller Machine (ATM) Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI) ditemukan tertempel nomor call center palsu yang diduga merupakan modus penipuan terhadap nasabah bank di gunungsitoli dan sekitarnya.

Salah seorang nasabah, Yarni Gulo menjelaskan bahwa dirinya hampir menjadi korban modus penipuan call center tersebut. Kejadian bermula saat dirinya hendak mentransfer uang melalui mesin ATM BRI di SPBU Kadese Jalan Diponegoro Gunungsitoli sekitar pukul 21.15 wib, Minggu (15/10/2017). Namun kartu ATM miliknya tertelan oleh mesin.

"Karena tidak bisa transaksi terpaksa menghubungi call center yang tertera di ATM. Petugas perempuan yang menerima dan meminta nomor pin dan permintaan itu tidak saya dilayani," ungkapnya, Senin (16/10/2017). 

Supervisor Penunjang Operasional BRI cabang Gunungsitoli, Frans Liwio Duhe Harefa menjelaskan bahwa Bank BRI Cabang Gunungsitoli tidak pernah mengeluarkan nomor call center selain 14017 dan 1500017. Dirinya pun menyakinkan bahwa petugas keamanan telah menyisir seluruh lokasi ATM yang ada dan telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian. 

"Sudah ada petugas kita mencopot nomor palsu itu. Ini asli dari kriminalitas dan hanya penipuan. Nasabah diminta untuk melaporkan segera kepada petugas Bank jika menemukan kendala," ujarnya

Ia mengatakan, adanya nomor call center palsu di mesin ATM bukan hanya dialami BRI saja, sejumlah Bank lain pun dapat mengalaminya. Oleh karena itu, ia menyarankan agar nasabah wasapada terhadap modus penipuan yang menyertakan nomor call center palsu. 

BNI Cabang Gunungsitoli juga melalui halaman facebook BNI46 Cabang Gunungsitoli memasang foto mesin ATM BNI yang terpasang nomor call center palsu dan menjawab pertanyaan dikolom kometar salah seorang pengguna media sosial letak mesin tersebut di SPBU.

"Call center BNI hanya satu yakni 1500046. Jika ada call center lain, kami menghimbau untuk diabaikan dan mohon bantuannya agar melaporkan kepada kami," tertulis pada halaman BNI tersebut, sabtu (14/10/2017). (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=