Terbaru

Dalam satu bulan, Target Vaksinasi Minimal 70 Persen Dari Total Populasi

Salah satu hewan saat di vaksinasi | Foto : Budi Gea
Gunungsitoli - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian Republik Indonesia menargetkan vaksinasi minimal 70 persen dari total populasi hewan di Pulau Nias. Hal itu disampaikan oleh Direktur Kesehatan Hewan, Pudjiatmiko saat melauncing Vaksinasi Massal Rabies Se-Pulau Nias bertempat di Gedung Serba Guna Santo Yakobus, Laverna Gunungsitoli, Senin (16/06/2014).

“Kurang lebih 210 orang telah terdaftar sebagai relawan, dimana mereka memiliki latar belakang dari masyarakat petani, peternak, petugas penyuluh lapangan, petugas kesehatan hewan dan pendeta. Para relawan ini akan bekerja dalam tim di wilayah tempat tinggal mereka dan memberikan laporan secara berkala,”terang Pudjiatmiko.

Rabies adalah penyakit pada hewan utamanya anjing, yang disebabkan oleh sejenis virus, yang dapat menular dari hewan ke manusia, melalui air liur yang mengandung virus dari hewan penderita, masuk melalui luka gigitan, jilatan pada kulit yang terluka maupun mukosa.

“Sangat kami harapkan dari pihak Bupati,Walikota, Dinas yang membidangi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kota serta seluruh masyarakat di Pulau Nias dapat aktif berpartisipasi serta memantau perkembangan pelaksanaan vaksinasi massal Rabies,”harap Pudjiatmiko.

Dijelaskannya, Pulau Nias tertular rabies sejak tahun 2010, sebelumnya Pulau Nias merupakan pulau yang berstatus bebas rabies secara historis. Sejak tahun 2010 hingga April 2014, korban meninggal pada manusia lebih kurang sebanyak 54 orang.

Berdasarkan hal tersebut, Pulau Nias ditargetkan bebas kasus rabies pada tahun 2016 meskipun dengan keterbatasan yang ada. Sebab target bebas kasus tersebut juga didukung oleh Global Alliance for Rabies Control (GARC) yang merupakan organisasi internasional dengan bentuk kerjasama Community Against Rabies Exposure (CARE).

“Dukungan terhadap program penanggulangan dan pemberantasan rabies Pulau Nias ini juga datang dari OIE, badan kesehatan hewan dunia dengan memberikan vaksin rabies untuk pelaksanaan vaksinasi massal sebanyak 50.000 dosis,”jelas Pudjiatmiko.

Walikota Gunungsitoli, Martinus Lase saat ditemui usai Launcing mengatakan akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui kerjasama pada semua elemen. Sehingga usaha penanggulangan dan pemberantasan dapat berjalan sesuai dengan yang ditargetkan

“Tidak sekedar memberikan vaksin,tetapi bersinergi dengan semua elemen untuk mensosialisasikan pentingnya menyadari bahaya dari penyakit rabies. Bahwa kita tahu penyakit ini ditularkan hampir 90 persen itu dari hewan anjing, tentu ada hewan-hewan lain yang menularkan.Kita harapkan ada pengurangan dari tahun ketahun dengan upaya-upaya yang kita lakukan. Sehingga nanti pada tahun 2016 Pulau Nias bebas dari Rabies,”ucap Martinus. (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=