Pemuda Asal Nias Ini Wakili Sumut Pada Program Pertukaran Pemuda Antar Negara
Arif Lase bersama kedua orangtuanya |Foto: Arif |
Program tersebut merupakan program tahunan yang disponsori oleh pemerintah Jepang dan didukung oleh negara-negara di Asia Tenggara. Program ini dimulai pertama kali pada tahun 1974 tepatnya pada tanggal 10 Oktober hingga 20 November dan saat itu baru didukung oleh lima negara di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Tahun 1985, Negara Brunei Darussalam ikut berpartisipasi dalam program itu dan tahun 1998 diikuti kemudian oleh Vietnam. Program ini terus berkembang hingga pada tahun 2000 resmi diikuti oleh seluruh negara di Asia Tenggara.
"Secara umum, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesepahaman, rasa saling menghormati, dan timbulnya persahabatan antar negara Asia Tenggara dan Jepang untuk masa depan yang lebih baik. Berdasarkan tanggapan baik yang diterima baik dari negara-negara Asia Tenggara dan Jepang, stakeholder terkait, dan masyarakat. Program ini kemudian terus dilanjutkan dan tahun 2016 ini, program SSEAYP ke-43 akan kembali dilaksanakan,"ucap Arif Wardiman Lase kepada wartanias.com melalui Telepon Selulernya, Jumat (09/09/2016).
Menurut Mahasiswa semester akhir Universitas Negeri Medan (Unimed) itu, tujuan program SSEAYP ke-43 tersebut adalah sebagai sarana untuk mempererat persahabatan, kerjasama, dan rasa pengertian antar pemuda dari negara-negara Asia Tenggara sehingga bisa memahami tanggung jawab dan meningkatkan kemitraan untuk pembangunan nasional dan internasional
serta menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dan keterampilan sehingga peserta mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
"Secara umum, program SSEAYP terdiri atas kegiatan on board activities, country program, homestay, dan post-program activities,"kata pemenang Ke-2 Mahasiswa Berprestasi FMIPA Unimed tahun 2015 itu.
Dijelaskan oleh Ketua Komunitas 1.000 Guru_Medan itu, Program pertukaran pemuda tersebut nantinya akan dilaksanakan di atas kapal Nippon Maru untuk 330 pemuda yang berasal dari 11 kontingen negara yaitu Jepang, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darrussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja selama 54 hari.
"Diatas Kapal tersebut kami berjumlah 330 orang dari 11 Negara. Saya bertekad untuk mempromosikan Sumatera Utara pada umumnya dan secara khusus mempromosikan Pulau Nias melalui tarian, souvenir, lagu-lagu Daerah dan baju adat Nias. Hal ini juga sebagai dukungan saya kepada seluruh masyarakat Nias atas Program Pesona Kepulauan Nias yakni Pesona Pulau Impian,"ujar pemenang ketiga debat bahasa inggris Unimed 2015 tersebut.
Ditambahkan oleh Pemakalah di Semirata (Seminar dan Rapat Tahunan) tahun 2015 Universitas
Tanjungpura, Pontianak tersebut, 20 Peserta kontingen dari Negara Indonesia dalam program SSEAYP ke-43 tersebut terdiri dari 28 pemuda yakni 14 putra dan 14 putri dan seorang National Leader. 28 Pemuda tersebut telah diseleksi dari masing-masing Provinsi di Indonesia dengan memiliki kemampuan berbahasa Inggris secara aktif, memiliki wawasan luas, dan memiliki keterampilan khusus.
"Untuk mendapatkan tempat mewakili Provinsi dan Negara, saya harus melalui tahap seleksi yang dilaksanakan oleh Purna Caraka Muda Indonesia Sumatera Utara (PCMI SUMUT) dan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (DISPORASU) melalui seleksi ketat selama 3 hari sekaligus masa karantina yang bertempat di Asrama Haji Medan,"jelas Putera dari Yuniaro Lase dan Hermina Lase tersebut.
Tidak hanya itu, pemuda kelahiran Fulolo Botomuzoi 1994 itu juga mengaku dari kecil mempunyai keinginan untuk ke luar negeri dan hal itu telah terwujud dengan mengikuti PPAN tersebut. Ia berharap keterlibatannya pada program tersebut bisa menjadi batu loncatan pada dirinya agar wawasan dan ilmu yang dia miliki semakin bertambah. Disamping itu, Ia juga ingin memberikan kontribusi sebagai putra daerah untuk Sumatera Utara dan tanah kelahiranya Pulau Nias. (Budi Gea)