Meski Hujan, 5.763 Warga Akhirnya Pecahkan Rekor Dunia Penari Maena Terbanyak
Peserta maena kolosal dilapangan pelita |Foto: Budi |
Meski dibawah guyuran hujan yang mulayan deras, Pergelaran maena yang merupakan tari tradisional Nias tersebut sukses dilaksanakan dengan meriah.
Piagam Penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia tersebut diserahkan kepada Panitia Pelaksana Pesta Ya'ahowu Kota Gunungsitoli di lapangan Pelita Kota Gunungsitoli oleh Juri dari museim MURI Jakarta. Dalam berita acara peliputan rekor MURI, pergelaran tari maena itu masuk dalam nomor 7726.
"Seluruh peserta maena ini akan mendapat piagam penghargaan dari Muri dan ditandatangani oleh Wali Kota Gunungsitoli,"kata Gubernur Sumatera Utara, Tengku Hery Nuradi dihadapan ribuan penari disambut tepuk tangan meriah.
Wali Kota Gunungsitoli, Lakhòmizaro Zebua mengaku bersyukur atas prestasi berupa piagam dari Museum Rekor Dunia Indonesia yang diraih oleh Warganya.
"Setahu saya, ini merupakan piagam pertama kalinya diraih oleh Kota Gunungsitoli dari Museum MURI. Kita sangat bersyukur dan berterimakasih kepada seluruh peserta,"katanya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Pesta Yaahowu Kota Gunungsitoli Oimonaha Waruwu mengatakan bahwa peserta tari maena kolosal tersebut berjumlah 5.763 orang.
"Peserta yang kita usulkan sebanyak 5.47 orang. Namun yang hadir melebihi target yaknk mencapai 5.763 orang. Ini sangat luar biasa. Terimakasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan kegiatan ini,"ujarnya gembira.
Pantauan wartanias.com, meski hujan mengguyur lapangan Pelita, seluruh peserta tampak tetap gembira. Pergelaran tari maena kolosal itu juga turut dihadiri oleh seluruh kepala daerah di Pulau Nias, Forkompimda dan ribuan warga. (Budi Gea)