PKL Yang Dituduh Dipukuli Satpol PP dan Masuk RSUD Ternyata Sakit Malaria
Yustina Harefa di RSUD Gusit |Foto Facebook |
Hal itu dibenarkan oleh salah seorang perawat di ruang perawatan dr.thomsen RSUD Gunungsitoli tempat ibu-ibu PKL tersebut dirawat inap.
"Pasien atas nama Yustina Harefa tersebut saat diperiksa oleh dokter mengidap penyakit malaria,"kata Elfa Berkat Zebua salah seorang petugas jaga di ruang rawat inap RSUD Gunungsitoli ketika ditanya oleh wartanias.com, jumat (04/11/2016).
Perawat laki-laki tersebut menjelaskan pada tanggal 28 Oktober 2016, pasien Yustina Harefa masuk UGD sekitar pukul 23:20 Wib. Dokter di UGD RSUD Gunungsitoli saat itu memeriksa Yustina dan dinyatakan sakit karena gangguan pencernaan.
"Saat masuk UGD, menurut data yang ada sama kami, pasien itu sakit karena gangguan pencernaan. Namun setelah kembali diperiksa oleh dokter ruang rawat inap dengan mengambil Sampel darah pasien untuk diperiksa di Laboratorium, pasien tersebut dinyatakan mengidap penyakit malaria,"jelas Elfa sambil membuka buku data pasien Yustina.
Ia menambahkan, hingga saat ini pasien tersebut tetap rutin mengkonsumsi obat malaria yang telah dianjurkan oleh dokter.
Sementara Yustina Harefa ketika berbincang dengan wartanias.com mengaku seluruh badannya masih terasa sakit karena dipukuli oleh petugas Satpol PP ketika berjualan buah duku di ruas jalan dr.ciptomangunkusumo Gunungsitoli pada 28 Oktober 2016 malam.
"Seluruh badan saya masih sakit. Ini bekas pukulan petugas masih memar ditangan saya dan bagian punggung saya,"ucapnya sambil memperlihatkan bekas memar dibagian lengan tangannya.
Sementara itu,Kasatpol PP Kota Gunungsitoli Murni Dharma Zebua membantah anggotanya melakukan pemukulan terhadap PKL yang berjualan di sepanjang jalan dr.ciptomangunkusumo pada 28 Oktober 2016 yang lalu.
"Informasi tersebut bohong. Mana ada anggota saya memukul PKL. Malah PKL lah yang memukul petugas saat itu. Rekaman Video pemukulan tersebut ada sama kami kok,"ucapnya tegas.
Seperti diberitakan oleh sejumlah media, seorang ibu-ibu PKL diduga di pukuli oleh Satpol PP Kota Gunungsitoli saat melakukan penertiban pada 28 Oktober 2016 yang kemudian dilarikan ke RSUD Gunungsitoli. (Budi Gea)