Terbaru

KNPI Kota Gunungsitoli Laksanakan Pelatihan Huhuo Hada Ono Niha

Ketua KNPI Kota Gunungsitoli saat menyampaikan sambutan
Gunungsitoli - Untuk menjaga dan melestarikan budaya nias, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Gunungsitoli melaksanakan pelatihan Huhuo Hada Ono Niha versi laraga, bertempat di Gedung KNPI, Sabtu (7/10/2017).

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masayarakat (Kesbangpol dan Linmas) Kota Gunungsitoli, Firman Lase sesaat sebelum membuka secara resmi menyampaikan apresiasi atas kegiatan pelatihan yang dilaksanakan KNPI Kota Gunungsitoli.

"Belajar dari pelatih yang juga orang tua kita, agar nilai-nilai budaya kita jangan sampai pudar. Setiap apa yang di sebutkan dalam huhuo itu diserap dan diaplikasikan. Mari kita praktekkan budaya kita supaya tidak kehilangan, khususya budaya laraga," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Kakan Kesbangpol dan linmas juga mengingatkan kondisi generasi muda indonesia saat ini yang mulai mengkwatirkan. Sehingga dapat dimanfaatkan orang-orang atau kelompok tertentu untuk menggangu stabilitas keamanan bangsa. 

"Dalam setiap pertemuan, kita diingatkan bahwa Generasi milenium sekarang sudah mulai kehilangan jati diri. Ini dibuktikan dengan kejadian-kejadian yang terjadi. Generasi muda sangat mudah disugesti untuk dapat melakukan hal-hal yang tidak baik,"ujarnya.

Ketua Lembaga Budaya Nias (LBN) Kota Gunungsitoli, Nehemia Harefa menyampaikan bahwa saat ini di Kota Gunungsitoli yang merupakan daerah adat laraga, namun kerap bermacam-macam adat yang ditampilkan. Untuk itu melalui kegiatan pelatihan tersebut, generasi muda dapat memahami adat laraga secara penuh.

"Kita tidak alergi, adanya kolobarasi dengan versi lain. Tapi harus jelas pelaksanaan adat antara versi laraga dengan yang lain, agar anak-anak kita nantinya tidak salah dalam melaksanakan," ujarnya.

Ketua DPD KNPI Kota Gunungsitoli, Kariaman Zebua saat menyampaikan sambutan menjelaskan bahwa pelaksanaan pelatihan adat tersebut untuk menjawab kekwatiran pemuda terhadap menurunnya minat terhadap budaya.

"Kami tergerak menggerakkan potensi pemuda, intinya bagaimana para pemuda dapat dipersiapkan jika suatu saat nanti jadi satua banua di desa sebagai generasi penerus khususnya yang melaksanakan adat versi laraga,"ucapnya.

Adapun yang melatih Huhuo Hada Ono Niha versi laraga yakni Benyamin N Harefa dan Faudusokhi Telaumbanua (Fery Harefa)

Iklan

Loading...
 border=