Ini Penjelasan Wakil Ketua DPRD Terkait Anggaran Pesta Ya'ahowu Tahun 2017
Hadirat ST Gea |Foto: Budi Gea |
Wakil Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Hadirat ST Gea saat ditemui wartanias.com di kantornya, Senin (27/11/2017) mengatakan bahwa lembaga DPRD Kota Gunungsitoli telah mengesahkan anggaran untuk Pelaksanaan Pesta Ya'ahowu tahun 2017 sebesar Rp. 1,3 Miliar.
Dana tersebut dianggarkan pada Perubahan APBD Kota Gunungsitoli tahun 2017.
"Kalau ada yang mengatakan 13 miliar, kami tidak tahu itu. Tapi yang jelasnya kami telah sahkan didalam PAPBD adalah 1,3 miliar," ujarnya.
Hadirat menjelaskan bahwa dampak pelaksanaan pesta ya'ahowu bagi masyarakat sangat banyak. Salah satunya masyarakat telah menikmati pergelaran pesta yaahowu yang dilaksanakan selama 4 hari berturut-turut tersebut.
"Dampaknya bagi masyarakat tentu sangat banyak, tapi yang lebih utamanya adalah bahwa prinsip pemanfaatan keuangan daerah dinikmati oleh masyarakat. Momen pesta yaahowu ini telah terbukti dinikmati oleh masyarakat," ucap Poltisi Partai PDI Perjuangan itu.
Pesta Ya'ahowu menurut Hadirat selain bertujuan untuk menggali potensi budaya, menghidupkan budaya yang sudah ada dan yang sudah dianut oleh leluhur masyarakat Nias, disisi lain juga untuk menggairahkan ekonomi masyarakat.
"Kita tahu bahwa event ini telah dilaksanakan tiga hari pameran dan perputaran uang disana cukup signifikan sekali. Sehingga inilah salah satu cara pemerintah dalam agenda memperkenalkan kepulauan nias khususnya kota gunungsitoli ke daerah lain minimal kedaratan Sumut bahkan secara nasional dan juga ke Manca Negara," tuturnya.
Dampak seterusnya usai pesta ya'ahowu digelar menurut wakil rakyat tersebut tidak boleh dikonfrensi kedalam mata uang. Ia mengajak masyarakat melihat dampak sosialnya.
"Dampak sosialnya adalah masyarakat kita setiap hari akan lebih berbudaya lebih beradab dan beradat dan itu yang paling penting karena melalui program itu akan terbangun sebuah yang namanya carakter building national. Karena budaya orang nias penuh dengan gotong royong, sopan santun dan membangun bersama. Itu prinsip yang kita lihat," imbuh Hadirat.
Selain itu, dampak terhadap pelaku usaha pasca momen pesta Ya'ahowu adalah pelaku usaha tidak akan khawatir lagi dalam hal mengembangkan usahanya termasuk dalam bidang Usaha Kecil Menengah. Dengan sendirinya melihat adanya event Pesta Ya'ahowu ini, maka pelaku usaha tidak merasa lagi ketakutan untuk mengembangkan usahanya khususnya pelaku usaha kecil menengah.
"Banyak kita dengar kenapa dana Pesta Yaahowu itu tidak diarahkan ke bidang pembangunan atau dana bergulir ke dunia usaha, kan pos nya itu berbeda. Kalau teman-teman pelaku usaha mau memiliki dana bergulir maka dalam PAPBD kota Gunungsitoli telah tersedia di Dinas Perdagangan. Dana bergulir itu pun akan diberikan kepada masyarakat," tegasnya. (Budi Gea)