Terbaru

Fakoli Raih Juara di Festival Film Bertema Bisnis dan HakAnak

Fakoli saat menerima kejuaraan |Foto: Fakoli
Gunungsitoli, - Forum Anak Kota Gunungsitoli (Fakoli) raih juara harapan II pada Festival Film Anak dan Festival Teater Anak 2017 di Medan. Film yang diproduksi Fakoli berjudul Siapa yang Salah bersaing untuk kategori film fiksi dengan karya-karya anak lain di kabupaten/kota di Sumatera Utara dan dari Provinsi Aceh.

Kepada Warta Nias, Ketua FAKOLI, Tania Ziliwu, mengatakan, film fiksi yang mereka produksi bercerita tentang keterlibatan anak dalam peredaran dan penggunakan narkoba di kalangan anak. 

“Kami tetap puas dan setidaknya suara dan pandangan kami bahwa sekarang ini peran orang tua, masyarakat dan kita semua harus lebih ditingkatkan untuk mencegah keterlibatan anak-anak dalam penggunaan Narkoba sudah tersampaikan melalui film tersebut”, ujar Tania Ziliwu kepada Warta Nias, rabu (13/12/2017).

Tania Ziliwu menambahkan bahwa film berjudul Siapa yang Salah tersebut mulai tahap pra produksi hingga finishing semua dilakukan oleh anak-anak Fakoli, dengan pendampingan orang dewasa proses pruduksinya. Sedangkan untuk pemeran utama dalam film itu adalah anak-anak.

Koordinator Pelaksana Festival Film Anak (FFA) dan Festival Teater Anak (FTA) 2017, Sulaiman Zuhdi Manik,  mengatakan bahwa dalam festival ini sebanyak 11 film fiksi dan delapan film dokumenter dinyatakan layak mengikuti penjurian. Kelayakannya, kata Sulaiman, dilihat dari aspek kesesuaian tema yaitu Bisnis dan Hak-Hak Anak. 

“Konsern kita adalah melibatkan lebih banyak anak untuk mengkampanyekan pentingnya setiap perusahaan berkontribusi dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak melalui film dan pementasan teater,” ujar Sulaiman.

Kedepan, ujar Sulaiman, Yayasan PKPA sebagai pelaksana FFA dan FTA atas dukungan Parfi Sumut dan Yayasan Smile serta beberapa perusahaan akan tetap melakukan pembinaan kepada komunitas film dan teater anak di Sumatera Utara sehingga pengetahuan dan keterampilan anak meningkat khususnya untuk ikut berpartisipasi dalam mengkampanyekan pemenuhan hak-hak anak dan perlindungan anak.

“Program yang akan dilaksanakan antara lain pelatihan penulisan skenario atau cerita, pelatihan tehnik produksi film, editing, pendalaman materi tentang anak, hingga pementasan teater atau pemutaran film produksi anak di komunitas-komunitas film dan teater di Sumatera Utara dan Aceh” pungkasnya. (red)

Iklan

Loading...
 border=