Karyawan: Kalau PT. DAS Ditutup Siapa Yang Mempekerjakan Kami
Fediaman Ziliwu bersama karyawan lain di PT DAS |Foto: BG |
Gunungsitoli,- Karyawan PT. Delada Agromas Samudera (DAS) merasa cemas atas tuntutan para pengunjuk rasa yang meminta Pemerintah Kota Gunungsitoli menutup Usaha Ayam Petelur yang terletak di Desa Olora, Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kota Gunungsitoli tersebut.
Hal itu diutarakan salah satu pekerja PT. DAS, Fediaman Ziliwu kepada wartanias.com di Lokasi usaha ayam petelur di Desa Olora, Senin (11/12/2017) siang.
"Kalau PT. DAS ini ditutup, siapa yang mempekerjakan kami dan siapa yang sanggup membayar gaji kami," tutur Fediaman Ziliwu sedih didampingi Ya'aro Mendrofa.
Fediaman mengaku cemas atas tuntutan pengunjuk rasa yang melakukan Demonstrasi di Kantor Wali Kota Gunugsitoli dan Kantor DPRD yang menuntut usaha ayam petelur yang menghasilkan puluhan ribu telur tiap hari itu ditutup.
"Harusnya mereka juga memikirkan bagaimana nasib kami para pekerja disini apabila ini ditutup. Bukan hanya menuntut tapi tidak memberikan solusi," ungkapnya.
Pria yang sebelumnya pengangguran ini juga mengaku bahwa selama bekerja menjadi karyawan di PT. DAS, kebutuhan keluarganya tercukupi dengan gaji yang melebihi UMK Kota Gunungsitoli.
"Saya digaji sebesar satu juta setengah tiap bulan dan makan disediakan tiap hari disini bang," jelasnya.
Ia berharap, Pemerintah Kota Gunungsitoli bisa mempertimbangkan solusi terbaik dengan tidak menutup usaha tempat mereka mencari nafkah.
Sementara itu, Direktur PT. DAS Kristian Halim saat ditemui di Kota Gunungsitoli mengaku bahwa usaha ayam petelur miliknya itu telah mempekerjakan puluhan karyawan yang didominasi dari warga setempat.
"Hampir seluruh karyawan disini berasal masyarakat sekitar," ucapnya. (Budi Gea)