Terbaru

Puluhan Warga Sifalaete di Idanoi Hadang Mobil Truk Pengangkut Tanah

Warga memasang palang supaya jalan mereka
Tidak dilintasi truk |Foto: DL
Gunungsitoli,- Puluhan warga beramai-ramai menghadang mobil proyek jenis Dump truck pengangkut tanah timbunan yang berlokasi di Jalan Hiliadulo Dusun I Desa Sifalaete Kecamatan Gunungsitoli, Rabu (17/01/2018).

Penghadangan ini merupakan bentuk protes warga di wilayah tersebut akibat kerusakan jalan serta polusi udara yang di timbulkan oleh keluar masuknya mobil proyek di wilayah tersebut.

Didalam aksi tersebut warga menuntut beberapa hal diantaranya agar pihak rekanan pemasok tanah  galian yang melewati wilayah tersebut bertanggungjawab atas kerusakan jalan yang ditimbulkan dan memperbaiki kembali; selanjutnya warga meminta agar adanya penyiraman air di jalan yang dilalui mobil proyek untuk meminimalisir polusi udara akibat abu yang dapat menimbulkan ISPA kepada warga; serta muatan mobil tidak melebihi beban karena sangat merusak jalan yang merupakan akses penting di wilayah tersebut.

Penghadangan terhadap mobil dum truck ini merupakan bentuk aksi protes warga atas kerusakan jalan serta polusi udara yang mengancam kesehatan masyarakat.

Krisyaman Laowo (36), salah Seorang warga Desa Sifalaete  kepada awak media menyampaikan kekesalannya terhadap sikap arogansi pemasok tanah timbunan di Desa Sifalaete yang disinyalir merupakan Oknum TNI. 

"Betul kami kecewa sikap rekanan/pemasok yang arogan kepada kami warga disini, dia (Pemasok -red) yang sering menyepelekan keluhan dari warga, setelah kami telusuri pemasok tanah timbunan tersebut diduga oknum TNI", Sebutnya. 

Ditempat yang sama, Depianus Laowo (29) salah seorang Tokoh pemuda Desa Sifalaete sekaligus aparat pemerintahan Desa Sifalaete merasa kecewa dengan sikap pemasok tanah timbunan diwilayah Desa Sifalaete yang tidak kooperatif dan tidak bertanggung jawab atas resiko akibat kegiatan usahanya. 

"Iya betul, pemasok tanah timbunan di Desa kami ini bersikap gaya sok-sok dan arogansi, dan bahkan mengeluarkan kata-kata kotor, dimanàa pada saat saya mencoba memediasi dan menyampaikan keluhan masyarakat kepada beliau melalui telpon seluler, dia malah mengeluarkan kata makian dan bernada marah", ungkap Depianus.

Pihaknya mengatakan sepanjang belum ada kejelasan sejauh mana tanggung jawab pemasok dalam menangani beberapa keluhan warga, yang telah disampaikan lewat surat dan di tandatangani oleh masyarakat, maka warga tetap menghadang dump truck yang melintasi jalan di desa dimaksud. (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=