Terbaru

Jenazah Warga Nias Tertahan di Jepang, Keluarga Ngadu Ke Sihar

Jenazah warga nias di Jepang |Foto:
Istimewa
Medan - Keluarga warga Nias yang meinggal dunia di Jepang mengadu ke Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus. Keluarga bersama beberapa warga Nias mendatangi posko pemenangan Djarot-Sihar di Jalan Dr Cipto, Sabtu (7/4). 

Mereka mengadukan nasib keluarga mereka Aksioma Waruwu, yang jenazahnya masih berada di Jepang. Aksioma, warga Desa Sirombu, Nias Barat meninggal karena didera sakit. Keluarga pun belum tahu pasti, apa penyakit yang dideritanya. 

"Kami cuma dapat info dia itu sakit batuk, lalu tiba-tiba koma dan meninggal," kata Mercy Zagoto, salah seorang kerabat yang datang ke Posko. 

Aksioma diketahui bekerja di sebuah perusahaan pembuat baut sejak 2016. Dia dikabarkan meninggal pada 4 April setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit. 

Jenazahnya hingga kini masih tertahan di Jepang. Untuk Jenazah belum dipulangkan karena terbentur masalah administrasi. Karena, Aksioma berangkat menggunakan visa wisata. 

Selain urusan administrasi, jenazah belum bisa dipulangkan karena kekurangan dana. Para waega Indonesia yang ada di jepang juga sudah membuat penggalangan dana. Namun tetap kurang. 

Menanggapi itu, Sihar langsung bertindak cepat. Dia langsung menghubungi Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly. Dia menceritakan kondisi tersebut. 

Menkumham langsung merespon dengan baik. Melalui sambungan telepon Yasonna akan berkoordinasi dengan Dirjen Imigrasi untuk mencari solusinya. 

"Mudah-mudahan jenazah dapat dipulangkan. Tadi sama sama kita dengar, pak Menteri juga akan berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk menyelesaikan masalah itu," kata Sihar. 

Dia berharap pemerintah bisa cepat tanggap untuk merespon masalah TKI dan Warga Negara Indonesia yang berada di luar negara. Setidaknya ada kebijakan yang diambil ketika menghadapi masalah TKI khususnya saat kemalangan. 

"Perwakilan pemerinyah kita di luar negeri punya kewajiban umtuk hadir bagi WNI yang ada di Luar negeri.  Bentuk kehadirannya bisa mempercepat proses, pemulangan administrasi. Hal yang bersifat kemalangan, bisa mempercepat dan berkoordinasi ke berbagai pihak," pungkasnya. (red/rls)

Iklan

Loading...
 border=