Sihar Sitorus Miris Melihat Sumut Darurat Narkoba, Ini Solusinya
Sihar Sitorus |Foto: istimewa |
MEDAN - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara, Sihar Sitorus mengaku miris melihat provinsi Sumut yang telah mengalami tahap darurat narkoba. Dirinya pun menilai, hal ini tak terlepas dari sulitnya lapangan pekerjaan yang menjadikan anak muda mudah terjerumus mengonsumsi narkoba.
Hal tersebut dikatakan Sihar dalam kunjungannya menemui warga di Jalan Bakti ABRI Kampung Bahari Griya Martubung Kecamatan Medan Labuhan, Rabu (18/4/2018). "Sungguh kita harus prihatin dan miris dengan kondisi sekarang ini. Sumut tertinggi dalam peredaran narkoba. Ini bukan prestasi yang harus kita banggakan," ungkap Sihar.
Ungkapan wakil Djarot Saiful Hidayat itu, merujuk dari pernyataan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa yang menegaskan, Sumut bahkan menjadi wilayah tertinggi pertama di Indonesia untuk narkoba. Hal itu juga dikarenakan semakin banyaknya para narapidana kasus narkoba yang ada di Sumut. Dengan pertumbuhan peningkatan yang signifikan, dari 75% di tahun 2017 menjadi 85% di tahun 2018.
Sihar mengungkapkan, anak muda dengan usia yang produktif rentan dan menjadi sasaran dari penyalahgunaan narkoba. Dirinya pun mengingatkan anak muda untuk tidak terlibat dan menjauhi barang haram tersebut. "Harapan bangsa ini, juga provinsi ini ke depan ada di tangan para anak muda. Ayo kita waspadai, jauhi dan kita perangi narkoba ini," tegas Sihar.
Namun, lanjutnya, persoalan ini harus dilihat dengan cermat. Tingginya anak muda dengan usia produktif menjadi urutan tertinggi penguna narkoba, tak terlepas dari minimnya lapangan pekerjaan.
Hal ini pula yang menjadi program utama pasangan Djoss, yakni memaksimalkan potensi daerah untuk mengembangkan dan meningkatkan lapangan pekerjaan. Dirinya pun mengajak anak muda dalam era millenial ini untuk terus mengali potensi diri, dengan meningkatkan kreativitas dan berani berinovatif.
"Lapangan pekerjaan harus kita tingkatkan. Maksimalkan potensi daerah yang dimiliki agar bisa menyerap tenaga kerja. Begitu juga dengan balai latihan kerja juga harus dimaksimalkan. Agar anak-anak muda memiliki modal untuk bekerja dan berusaha,. Gali potensi apa yang dimikiki oleh diri kita," pungkasnya. (red/rls)