Antisipasi Gerakan Terorisme, Pemda di Pulau Nias Diminta Gelar Razia Penduduk
Para pimpinan gereja dan Kapolres Nias foto Bersama |Foto: istimewa |
Gunungsitoli,- Pimpinan gereja-gereja di Pulau Nias meminta kepada aparat penegak hukum dan Pemerintah daerah di empat kabupaten dan satu kota di Pulau Nias untuk melakukan razia penduduk demi meminimalisir gerakan radikalisme dan terorisme di Pulau Nias.
Hal itu disampaikan pimpinan-pimpinan Gereja se-Pulau Nias dalam pernyataan sikap yang diterima wartanias.com dan ditandatangani sebanyak 12 pimpinan gereja, Selasa (15/05/2018).
"Kami memohon agar dilaksanakan razia kependudukan Kepulauan Nias menerapkan Wajib Lapor bagi para pendatang dan menjaga masuknya kelompok terorisme melalui pelabuhan laut dan udara," bunyi salah satu poin pernyataan sikap tersebut.
Para pimpinan gereja meminta kepada aparat kepolisian di seluruh wilayah Indonesia termasuk kepolisian resor Nias dan Nias Selatan serta pemerintah daerah di 4 Kabupaten 1 kota di Kepulauan Nias agar bekerja keras dan bekerja sama dalam mengantisipasi gerakan kaum terorisme serta membasminya dengan tegas dan cepat.
Pimpinan gereja juga meminta kepada seluruh masyarakat di Kepulauan Nias untuk tetap tenang dan tidak perlu takut dan tekun dalam doa untuk meningkatkan kepekaan terhadap situasi yang mencurigakan dan menginformasikannya kepada pihak terkait serta hendaknya warga tetap bergandengan tangan dengan seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan kerukunan keharmonisan dan kedamaian di tanah Nias dan bumi Indonesia.
"Memohon kepada para pemimpin umat pendeta ulama tokoh agama masyarakat dan pemerintah agar menghentikan ceramah ceramah khotbah atau dakwah yang menghina agama lain yang mengkafirkan orang lain di luar agamanya atau yang melakukan tindakan-tindakan adu domba serta aktivitas yang memicu konflik antar agama dan antar umat beragama," bunyi surat tersebut.
Para pemimpin gereja mengharapkan kepada seluruh pimpinan umat berperan menciptakan suasana damai di bumi tercinta berdasarkan Pancasila. Selain itu mereka juga berharap kepada media cetak, visual, online agar turut bertanggung jawab menciptakan kesejukan perdamaian dan mengeliminir berita hoax sebagai usaha pemberantasan terorisme.
Pernyataan sikap tersebut telah disampaikan kepada Presiden republik Indonesia, DPR RI, Kapolri, Panglima TNI, Gubernur Sumut, PGI, KWI, PGPI dan PGL II. (Budi Gea)