Terbaru

Di Sektor Perikanan, Pemkab Nias Utara dan BPPT di Jakarta Akan Jalin Kerjasama

Pemkab Nias Utara saat di gedung BPPT |
Foto: istimewa

Nias Utara,- Pemerintah Kabupaten Nias Utara hadiri undangan dari Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), bertempat di ruang rapat Lt.2 Gedung TAB Puspiptek Serpong di Jakarta. Hal itu dilaksanakan untuk menindaklajuti rencana Kerjasama antara BPPT dengan Pemkab Nias Utara. Rabu (23/05/2018).

"Pada tanggal 16 Mei 2018 kemarin, Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian dari Jakarta mengundang Kepala Dinas Perikanan dan Kepala Bappeda Nias Utara untuk mengadiri pertemuan pada hari Selasa tanggal 22 Mei 2018 bertempat di ruang rapat Gedung TAB Puspiptek Serpong, untuk pembahasan persiapan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Kabupaten Nias Utara dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)," jelas Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Nias Utara, Sabar Jaya Telaumbanua, S.Pi, M.Si. kepada wartanias.com, Rabu (23/05/2018).

Sabar Jaya Telaumbanua mengatakan bahwa saat pertemuan di Gedung TAB Puspiptek Serpong itu, Kepala Bappeda Kabupaten Nias Utara Yusman Zega, A.Pi, M.Si telah menjelaskan Potensi Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Nias Utara yang begitu luar biasa besarnya namun masih belum optimal. Untuk itu diperlukan kajian dan rekayasa teknologi untuk pengembangan dan pemanfaatannya salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan BPPT.

"Melalui pemaparan Ir. Arief Arianto Hidayat selaku Direktur BPPT menguraikan bahwa terkait pengembangan sektor perikanan ada  kedeputian yang saling terkait di dalam organisasi BPPT yaitu pertama Deputi Bidang Teknologi Agroindustri  dan Bioteknologi dan kedua Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa," kata Jaya.

Kedua deputi tersebut mempunyai program unggulan yaitu budidaya nila, udang galah, pengolahan rumput laut dan Pembuatan Perahu (Fibreglass) untuk nelayan dalam  menangkap ikan.

"Produk unggulan budidaya nila salina dan nila laut atau maharsi (marine tilapia) dari BPPT kemungkinan untuk pengembagan di Kabupaten Nias Utara, Budidaya nila ini dapat dibudidayakan di payau dan laut. Dengan potensi dan  luas perairan yang kita dimiliki di Nias Utara, maka ke depannya kita akan bekerjasama dengan BPPT untuk pengembangannya dan sekaligus dalam peningkatan produksi perikanan," terangnya.

Selain itu, Keunggulan Ikan Nila Salina menurut dia memiliki Kemampuan toleransi terhadap salinitas tinggi 20-25 ppt (%o),  memiliki laju pertumbuhan yang optimal (specific growth rate 3,3-3,6 % per hari) dan tingkat kelangsungan hidup tinggi (SR 85 %),  tingkat produktifitas  yang tinggi di lahan tambak mencapai 12 – 13 Ton per Ha dan  memiliki kandungan protein tubuh yang tinggi 78 % (berat kering) dan kandungan asam lemak Omega 3, 6, 9 dan EPA/DHA. 

"Pengembangan varietas Ikan Nila Salina diharapkan dapat menjadi solusi teknologi bagi masyarakat untuk pemanfaatan lahan pertambakan yang idle, sekaligus mendorong percepatan peningkatan produksi perikanan budidaya terutama untuk penyediaan pangan protein, komoditi ekspor, peningkatan kesejahteraan dan lapangan kerja  bagi masyarakat pesisir," ujarnya.

Sementara Ikan Maharsi dijelaskannya ikan Nila laut (Marine Tilapia) hasil rekayasa teknologi Ikan Nila Salina dengan keunggulannya bisa bertahan hidup pada salinitas tinggi 30-35 ppt  Memiliki cita rasa seperti ikan laut dan nilai tambah serta harga jual yang relatif tinggi, Produknya sebagai substitusi fillet ikan Kakap, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor, Mendorong percepatan peningkatan produksi perikanan budidaya laut, Mendukung program pembangunan wilayah maritim melalui budidaya ikan di pulau terluar, Untuk peningkatan kesejahteraan dan lapangan kerja  bagi masyarakat pesisir atau nelayan.

"Pertemuan yang dilaksanakan tersebut disepakati beberapa hal yang akan dimuat dalam nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Nias Utara dengan BPPT selama 3 tahun ke depannya yakni Pengembangan budidaya nila salina dan nila laut, Pengembangan budidaya udang galah, Pengolahan rumput laut, dan Pelatihan pembuatan perahu nelayan dari fiberglass," tambahnya. (Haogô Zega)

Iklan

Loading...
 border=