Terbaru

Kampus IKIP Tak Kunjung Dibangun, Mahasiswa Gelar Aksi Kumpul Koin

Aksi kumpul koin mahasiswa di kantor Bupati
Nias |Foto: istimewa
Gunungsitoli, - Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi internal kampus Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) IKIP Gunungsitoli bersama mahasiswa gelar aksi demonstrasi dengan "Kumpul Koin dan Material Bangunan" bertempat di halaman Kantor Bupati Nias, Rabu (9/05/2018).

"Aksi ini merupakan bentuk dukungan mahasiswa untuk membantu Yayasan Perguruan Tinggi (YAPERTI) Nias agar mewujudkan penambahan dan pembangunan Gedung baru IKIP Gunungsitoli," teriak Pimpinan Aksi, Mearo Zega dalam orasinya.

Dikatakannya bahwa tuntutan pembangunan sudah sering di serukan dan ditagih oleh mahasiswa baik dalam bentuk audiensi maupun dalam bentuk aksi demonstrasi,  namun sampai saat ini belum ada titik terang dan jawaban pasti dari YAPERTI Nias. 

"Selama kurang lebih 53 tahun, mustahil kontribusi Yaperti Untuk Pembangunan hanya senilai Empat Ratus Juta Rupiah, terus uang pengembangan dan pembangunan selama ini di kemanakan pak," teriak para mahasiswa.

Sementara itu ketua SMPT IKIP Gunungsitoli, Ferianus Harefa dalam orasinya juga menyebutkan tiga hal yang dianggap sangat krusial. 

"Sampai saat ini kami menagih pembangunan Gedung IKIP Gunungsitoli, Akreditasi Jurusan dan Institut serta peran YAPERTI dalam menindaklanjuti pengusutan kasus penggelapan uang mahasiswa oleh mantan bendahara IKIP Gunungsitoli," tegas Ferianus.

Ditambahkannya bahwa sesungguhnya aksi pengumpulan Koin dan Material bangunan itu merupakan bagian dari protes mahasiswa yang menilai YAPERTI Nias sangat lambat dan terlena, padahal tuntutan akreditasi institut pada tahun 2019 sudah sangat dekat. 

Menanggapi tuntutan mahasiswa, Ketua Umum Yaperti Nias, Firman Yanus Larosa mengatakan bahwa hala-hal yang disampaikan oleh mahasiswa semua ada proses dan prosedurnya. 

"Tahapan Akreditasi sedang dalam proses setelah menerima pengajuan dari pihak IKIP Gunungsitoli, soal penggelapan uang sesungguhnya IKIP Gunungsitoli yang lebih berperan karena pasca hilangnya uang tersebut, masih belum masuk ke rekening Yaperti Nias. Namun sekalipun demikian, Yaperti akan terus berupaya melakukan tindakan dalam menidaklanjuti kasus ini," tutur Firman Yanus kepada Mahasiswa pengunjuk rasa.

Sementara terkait pembangunan. Firman Yanus mengklaim bahwa akan terealisasi dalam tahun 2018 ini. 

"Besok pada hari Kamis pengumuman Lelang untuk ditenderkan akan kita sampaikan secara Online. Itu berarti pertanda bahwa pembangunan sudah pasti ada," tambahnya meyakinkan para demonstran. 

Sementara itu, Sekretaris Umum Yaperti Nias, Dahlan Roso Lase juga mengklaim bahwa pengurusan berkas Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemerintah Kota Gunungsitoli telah selesai diproses.

"Paling terlambat hari Selasa depan tanggal 15 Mei 2018, pihak Yaperti Nias akan menyerahkan berkas bukti pengurusan IMB kepada pihak IKIP Gunungsitoli. Ini merupakan prosedurnya," terangnya. 

Dahlan juga meyakinkan mahasiswa bahwa pembangunan gedung baru IKIP Gunungsitoli pasti terlaksana.

"Kami pastikan pembangunan itu akan terealisasi, jika ternyata saya berbohong saya siap dituntut secara hukum," katanya meyakinkan mahasiswa. (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=