Terbaru

Tokoh Pemuda Ini Kecam Tindakan Pemusnahan 'Tuo Nifaro' di Pulau Nias

Tokoh Pemuda Pulau Nias Anugerah F Zend
|Foto: Budi Gea
Gunungsitoli,- Bulan April 2018 masyarakat dikejutkan dengan berita pemusnahan minuman alkohol tanpa merk di Nias Selatan. Ini dilarang peredarannya karena tak ada izin pemerintah.

Tokoh Pemuda Pulau Nias, Anugerah F Zendrato menilai bahwa tindakan pemusnahan tanpa solusi minuman beralkohol jenis 'Tuo Nifaro' di Nias Selatan oleh penegak hukum tersebut sama saja membunuh perekonomian masyarakat khususnya pengrajin 'tuo Nifaro' ini.

"Minuman ini adalah produk lokal masyarakat Nias dan merupakan budaya yang seharusnya mendapatkan pelestarian dan perlindungan dari pemerintah daerah," ujar Anugerah Zendrato saat berbincang dengan wartanias.com di Gunungsitoli, Selasa (08/05/2018).

Menurut dia, Di Bali dan Manado produk ini diberikan izin usaha oleh pemerintah sehingga ada label dan memudahkan dalam pengawasan.

"Ini harusnya menjadi produk unggulan daerah dan mari bijaksana dan mencari solusi terbaik," katanya.

Ia mengharapkan kabupaten dan kota yang ada di pulau Nias memberikan solusi terbaik bagi petani khususnya pengrajin 'tuo Nifaro' tersebut.

Dijelaskannnya, Berkaca dari kejadian meninggalnya 65 orang diduga akibat miras oplosan (spertus, autan, air). Hal itu menurut dia terjadi karena kelangkaan alkohol akhirnya masyarakat yang membutuhkan melakukan eksperimen yang sangat membahayakan dan fatal.

"Alasan pemusnahan mungkin karena ada Perda atau Perbub. Perlu juga kita curiga terhadap lahirnya regulasi baru ini. Bisa saja disponsori oleh perusahaan yang terganggu penjualan minuman beralkohol di Pulau Nias sehingga melakukan agitasi, propaganda terhadap bahaya tuo Nifaro. Menurut saya Pemerintah dalam hal ini kecolongan," jelasnya.

Selain itu, pemerintah harusnya memperhatikan dampak sosial kepada petani pengrajin tuo nifaro akibat berhenti proses produksi dan retribusi.

Anugerah menambahkan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan lobi dan usaha untuk melegalkan produksi dan peredaran tuo nifaro tersebut di Pulau Nias. (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=