Terbaru

Warga Keluhkan Kurangnya Obat-Obatan di Puskesmas Sawo - Nias Utara

Kampus Sawo, Martin Telaumbanua |Foto:
Istimewa
Nias Utara,- Kekurangan Obat di Puskesmas Kecamatan Sawö Kabupaten Nias Utara sering dikeluhkan pasien sejak setahun belakangan ini, Sabtu (5/5/2018).

Kepala Desa Sawö Kecamatan Sawö Kabupaten Nias Utara, Serius Telaumbanua mengatakan bahwa dirinya sering didatangi masyarakatnya akhir-akhir ini karena petugas di sejumlah Poskesdes, dan Puskesmas Kecamatan Sawo tak bisa memberikan pelayanan yang maksimal karena kekurangan obat.

"Setiap hari disini saya didatangi masyarakat, mereka mengadukan kalau berobat di Puskesmas Sawo itu tidak ada obat dan begitu juga di Poskedes. Bahkan kegiatan di Posyandu seperti pemberian Gizi dan susu bagi ibu hamil juga balita tak lagi dilaksanakan, kalau tidak salah itu sejak tahun 2017 kemarin hingga saat ini, entah dana khusus itu benar tidak ada?," tutur Serius Telaumbanua saat berbincang-bincang dengan wartanias.com di Kantor Desa Sawö, Senin (30/04/2018).

Kepala Desa Sawö itu berharap kepada Pemerintah Daerah untuk sesegera mungkin obat-obatan yang sering dikeluhkan masyarakat itu di berikan ke Puskesmas Sawö.

Kepala Puskesmas Kecamatan Sawö, Martin Telaumbanua membenarkan bahwa Puskesmas yang dipimpinnya itu sedang mengalami kekurangan obat sejak 2017 yang lalu. Ironisnya lagi pasokan obat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara tidak sesuai dengan usulan pihak Puskesmas.

"Bukan tidak ada obat tapi kekurangan obat tidak memadai dari jumlah pasien, ini sudah mulai kita rasakan di tahun 2017 kemarin. Obat di Poskesdes setiap desa itu dari kami, obat yang sering dikeluhkan pasien itu seperti antalgin, Paracetamol dan lain sebagainya. Namun apa yang kami berikan, sementara obat-obatan yang kami usulkan ke Dinas Kesehatan itu sering terjadi bukan nanti obat yang kami usulkan itu yang ada, itu yang kami alami disini selama ini. Untuk kegiatan Posyandu memang belum kami laksanakan mulai tahun 2017 kemarin hingga saat ini," tutur martin saat ditemui diruang kerjanya, (30/4/18).

Saat dikonfirmasi wartanias.com, Martin Telaumbanua bahkan langsung memanggil Pengelola Obat di Puskesmas yang dipimpinnya itu, Elfi Natalia Telaumbanua untuk memberikan penjelasan atas kekurangan obat di Puskesmas tersebut.

"Sebelumnya jika kami usulkan obat itu ke Dinas Kesehatan langsung kami jemput disana. Nah, akhir-akhir ini pihak dari Dinas Kesehatan langsung mereka antar disini artinya sesuai atau tidak pada usulan ya terpaksa kami terima saja obat itu disini," jelas Elfi.

Kepala Seksi Farmasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara, Yasokhi Zega mengaku stok Obat-obatan di Gudang Farmasi masih banyak dan memang belum didistribusikan ke Puskesmas SeNias Utara.

"Obat yang masih digunakan itu adalah sisa obat di tahun 2016 lalu, sementara obat-obatan untuk tahun 2017 kemarin masih ada di Gudang Farmasi dan memang masih belum kami distribusikan karena menunggu rekomendasi atau Peraturan Bupati (Perbup), itulah yang sedang kami urus sekarang," terang Yasokhi, (30/4/18).

Yasokhi Zega menjelaskan bahwa pembelanjaan obat-obatan sekarang harus melalui e-katalog, tidak diperbolehkan pihak Dinas Kesehatan membeli secara tunai.
"Obat-obatan itu terkadang tidak memadai karena kita membelanjakannya harus melalui e-katalog, jadi apa yang ada di perusahaan yang e-katalog tunjukan terpaksa itu yang kita terima. Mungkin ada kalau kita yang membeli langsung obat tersebut," jelasnya.

Pernyataan Kepala Puskesmas Sawo yang mengatakan obat yang mereka usulkan tidak sesuai dengan yang diantar oleh pihak Dinas Kesehatan, menurut Yasokhi Zega sebenarnya itu internal mereka antara atasan dan bawahan.

"Kok tidak sesuai dengan usulan mereka, jika kita lihat daftar usulan Puskesmas Sawo itu contohnya dari 100 jenis obat usulannya, mungkin hanya 90 jenis obat yang tersedia, jadi yang 10 jenis obat lagi itu memang tidak ada bukan tidak kami berikan dari sini. Harusnya itu masalah internal kami antara bawahan dan atasan," kata Yasokhi. (Haogô zega)

Iklan

Loading...
 border=