Terbaru

Warga Menilai Djoss yang Bisa Tegas Basmi Premanisme

Medan,- Sekelompok elemen masyarakat mendeklarasikan sebuah perkumpulan demi menentang aksi premanisme yang kian marak di wilayah Sumatera Utara. Perilaku kejahatan tersebut dianggap sudah sangat merugikan warga, baik dari segi keamanan dan sektor usaha, yang dilakukan secara masif dan sistematis.


Mereka terdiri dari kelompok pelajar, mahasiswa, pengusaha, hingga penarik becak dengan mendeklarasikan sebuah nama, yakni Gerakan Anti Premanisme (GERAM), di Kafe White Haus, Jalan Wahid Hasyim, Medan, Jumat (25/5/2018).


"Di lapangan kita sudah sangat diresahkan dengan berbagai pungli yang seolah tak bisa lagi dibendung. Mulai dari parkir liar, ketika akan membangun usaha, saat berdagang. Bahkan penarik becak pun mereka palak," kata Kordinator GERAM, Khairul Hadi.


Hadi juga menduga, upaya premanisme tersebut dilakukan secara masif dan sistematis yang melibatkan sejumlah kelompok dengan mengatasnamakan sebuah organisasi kepemudaan atau ormas.


"Keberadaan kelompok ini sudah semakin menjamur di sudut-sudut kota, di areal bisnis, hingga dunia pendidikan. Ini sudah menjadi teror bagi kita untuk membangun Sumatera Utara. Kita harus bersatu dan bergerak mengkampanyekan ini," tegas Hadi.

Sumatera Utara saat ini sedang bergiat memilih pemimpinnya, yakni gubernur. Ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang betul-betul tegas memberantas kelompok-kelompok preman.  Wadah yang digagas Pemuda Muhammadiyah ini pun mempercayakannya kepada calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Syaiful Hidayat dan  Sihar Sitorus (Djoss).


"Djoss serius melakukan perubahan dan pembenahan dari program yang diusung. Aksi premanisme tidak hanya terjadi di lapisan masyarakat, namun sudah merasuk ke birokrasi, pemerintahan. Ini bukan rahasia umum lagi bagi masyarakat kita. Ini harus dibasmi. Kami percayakan kepada Pak Djarot dan Bang Sihar. Kami mendukungnya," ungkap Hadi.


Menurut Hadi, kelebihan dari pasangan Djoss ini adalah tidak mudah diintervensi kelompok manapun, termasuk kelompok preman yang berkedok organisasi kepemudaan. 

"Bukan rahasia umum lagi, seperti kita ketahui, calon lain telah berkolaborasi dengan kelompok yang dimaksud," pungkas Hadi. (red/rls)

Iklan

Loading...
 border=