Terbaru

Manisnya Kisah Cinta dan Kesetiaan Sihar pada Patricia

Sihar dan Patricia |Foto: istimewa
Kasih ku berjanji selalu menemani

Saat kau bersedih, saat kau menangis


Kan ku jaga, segenap cinta yang ada untukmu


Selama nafasku masih berdesah

Dan jantungku terus memanggil indah namamu

Takkan pernah hati ini mendua

Sampai akhir hidup ini



Lirik lagu yang menggambarkan janji untuk setia, untuk terus mencinta, tak mengenal kata mendua, yang dibawakan oleh pasangan Judika Sihotang dan istrinya Duma Riris Silalahi sedang mengalun. Seketika terbayang oleh saya cerita cinta pasangan Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus Pane dan Patricia Ferari Juanita Siahaan. Seperti itulah kesetiaan yang digambarkan pasangan yang telah mengarungi bahtera rumah tangga selama kurang lebih dua puluh tahun. 


Mereka selalu merajut kemesraan dengan saling memberi perhatian. Karena memang, sejatinya cinta tak hanya ditunjukkan dengan obralan kata semata. Namun bagaimana cinta itu ditunjukkan dengan tingkah laku dan tindakan nyata, serta yang paling penting adalah kesetiaan. 


Sihar Sitorus dan Patricia Siahaan telah menyatakan cintanya dua puluh tahun lalu dan setiap harinya sampai detik ini. Cinta yang dinyatakan dengan setiap perhatian, setiap sentuhan dan senyuman. 


“Istri saya lebih pintar dari saya, dia lebih pintar bergaul, lebih ramah dan lebih penyayang,” ucap Sihar dalam sebuah perbincangan di awal saya mengenalnya. Sorot matanya kala itu sangat jelas terpampang perasaan cinta yang dalam, menggambarkan perasaannya pada pendamping hidupnya itu. 


“Kamu harus ngobrol sama Patty (panggilan akrab Patricia Siahaan), pasti kamu suka nanti,” tambah Sihar. 


Benar saja, Patricia Siaahan adalah sosok yang ramah, perhatian dan berpikiran terbuka. Tak seperti wanita dengan kelas sosial tinggi lainnya. Patty cepat membaur dalam berbagai topik pembicaraan. 


Terkait kisah cintanya bersama Sihar Sitorus, ia mengaku suaminya tak mengenal istilah romantis. Bahkan pernah suatu kali, para sahabat Patty mengirimkan bunga atas nama Sihar seolah menunjukkan sisi romantisnya. Namun, setibanya di rumah, Patty justru menerima tagihan atas bunga itu. 


“Tahu begitu kan enggak usah kirim bunga. Sama saja kalau aku juga yang bayar,” kenangnya sambil tertawa. 


Lucunya lagi, saat ditanya soal sisi romantis seorang Sihar Sitorus, kening Patty berkerut mencoba mengingat kenangan mereka. Akhirnya Patty menjawab, suaminya memang jarang berlaku romantis, seperti memberikan bunga, mengatakan cinta atau panggilan cinta yang biasa dilakukan pasangan pada umumnya. 


Romantis bagi pasangan yang menikah pada 10 Januari 1997 ini adalah bagaimana mengerti dan percaya satu sama lain walaupun perbedaan pendapat kadang hadir di tengah-tengah perbincangan mereka. Misalnya, keinginan Sihar Sitorus untuk maju dalam Pilkada Sumatera Utara 2018 menjadi pertanyaan besar bagi Patty dan anak-anaknya. Namun, mendengar keinginan suaminya untuk kembali dan membangun kampung halamannya, membuat Patty bangga walau terselip rasa khawatir. 


“Politik itu kejam, aku khawatir abang akan banyak tersakiti. Tapi aku juga mengerti kalau itu memang keinginan dia, yang aku bisa lakukan adalah mendukung dalam kondisi apapun,” ucap wanita berparas cantik ini. 


Dukungan yang sama juga selalu ditunjukkan Sihar Sitorus pada istrinya. Di awal pernikahan, Patty yang ingin tetap bekerja dan melanjutkan sekolahnya mendapat dukungan penuh dari suaminya. Walaupun keluarga tak mengizinkan, namun Sihar terus mendukung dan memberi motivasi kepada Patty untuk melanjutkan impian dan cita-citanya. 


Sihar Lelaki Setia


Rumah tangga yang berjalan selama 21 tahun ini diakui Patty pastinya pernah mengalami pasang surut. Banyak yang mengira, menjalin rumah tangga bersama Sihar Sitorus tentunya tak mengenal kata susah. Khususnya dalam hal keuangan. Namun, Patty mengatakan, di awal menjalin bahtera rumah rumah tangga, keduanya sudah sepakat untuk hidup mandiri. 


Patty bukanlah berasal dari kalangan keluarga biasa. Ayahnya adalah DR Ir Bisuk Siahaan, orang yang berada di balik suksesnya Proyek Asahan, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Sigura-gura dan PLTA Tangga di Sumatera Utara.


Walau begitu, ia dan Sihar sepakat membangun rumah tangga tanpa bantuan keuangan keluarga. Ketika Sihar Sitorus bersekolah di Amerika, Patty memutuskan untuk memulai bisnis properti. Membeli rumah, mendesain dan memperbaiki dan menjual kembali. Insting pengusahanya berjalan hingga sekarang. Kini, Patricia Siahaan sudah memiliki beberapa bisnis di bidang properti dan kuliner. 


Hidup rumah tangganya tak selalu mulus, beberapa tahun lalu, Patricia sempat mengalami kecelakaan yang membuat salah satu kakinya mengalami kelumpuhan. Ia tak mampu berjalan seperti layaknya orang normal. Tiga tahun lamanya, Patty berjuang untuk menyembuhkan kakinya. “Kalau jarak jauh saya pakai skuter, kalau jarak dekat saya pakai tongkat,” terangnya. 


Sebagai suami, Sihar Sitorus terus mendukung istrinya untuk mencari penyembuhan, kemana pun dan dimana pun. Walau kesibukan sebagai pengusaha dan kesibukan lain memakan hampir seluruh waktunya, Sihar tak pernah absen menemani sang istri menemui dokter dalam rangka penyembuhan. Dukungan moril ini yang membuat Patricia tak pernah patah semangat. 


“Sekitar 3 atau 4 tahun lalu akhirnya saya dioperasi, dan sekarang bisa berjalan seperti biasa,” jelasnya. 


Ketika ditanyakan soal kekhawatiran seorang istri yang dalam masa penyembuhan, Patty dengan lugas menjawab kuncinya adalah trust (percaya). Patty percaya Sihar tak akan berbuat yang macam-macam, begitu juga dengan suaminya. Kunci inilah yang selalu dipegang oleh keduanya. Rumah tangga yang dibangun dan dijaga dengan kepercayaan dan pengertian ini yang membuat keduanya masih terlihat seperti pasangan muda sampai sekarang. “Sihar lelaki setia. Aku suka dia yang pintar, pekerja keras, ramah kepada semua orang dan selalu mendukung aku di setiap kegiatanku,” ujar Patty tersipu. 

Sihar dan Patricia tak perlu mengumbar kata cinta di depan siapa pun, keduanya saling memberikan perhatian, tatapan dan sentuhan mesra di mana pun berada. Cinta yang terpancar ini terlihat jelas dan nyata. 


Selama nafasku masih berdesah

Dan jantungku terus memanggil indah namamu

Takkan pernah hati ini mendua

Sampai akhir hidup ini… (red/rls)

Iklan

Loading...
 border=