Terbaru

Kepala SMK N 1 Sitolu Ori Diharapkan Mundur Dari Jabatannya

Para siswa di halaman sekolah |Foto: haogô
Zega
Nias Utara,- Akibat dugaan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang tidak sesuai aturan. Kepala SMK Negeri 1 Sitolu Ori, Luluaro Zega diharapkan untuk mengundurkan diri dari jabatan Kepala Sekolah. Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Hilisaloo, Kecamatan Sitolu Ori, Ibezatulo Zega saat audiensi di halaman SMK Negeri 1 Sitolu Ori bersama Orangtua, seluruh siswa siswi SMK dan Puluhan warga kecamatan Sitolu Ori, Selasa (18/9/2018).

Menurut peserta audiensi, selama ini kepala sekolah mengelola Dana Bos sesuka hati sejak tahun 2015 yang lalu, selain itu kedisplinan di sekolah sudah tidak ada lagi. Sehingga para peserta audiensi meminta Kepala Sekolah untuk berhenti memimpin sekolah tersebut.

"Dana bos yang diperuntukan untuk memperbaiki sejumlah meubiller belum dilaksanakan, dianggarankannya biaya bimbingan dan konseling padahal belum terlaksana, honorarium petugas jaga malam bersumber dari sumbangan orangtua siswa padahal itu seharusnya terbeban pada anggaran dana bos, pengelolaan dana bos di SMK ini mulai tak beraturan sejak kepala sekolah luluaro zega ini jadi pimpinan sekolah dari tahun 2015 yang lalu," ucap Ibezatulo Zega.

Bukan hanya itu, Ibezatulo Zega juga menjelaskan bahwa selama ini yang terjadi, Luluaro Zega yang membelanjakan seluruh dana bos seharusnya itu adalah tupoksi bendahara dana bos itu.

Dia berharap setelah audiensi ini, Luluaro Zega mengundurkan diri dari jabatan kepala sekolah SMK Negeri 1 Sitolu Ori, bahkan pihaknya meminta kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara di Gunungsitoli untuk mencopot kepala sekolah dimaksud, karena menurutnya selama ini masyarakat Kecamatan Sitolu Ori resah atas sikap luluaro tersebut.

Sementara, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 SitoluOri, Luluaro Zega yang ditemui wartanias.com usai audiensi tersebut menjelaskan bahwa terjadinya audiensi ini karena adanya perbedaan persepsi yang berlebihan.

"Hal ini terjadi karena adanya perbedaan persepsi atau ada harapan-harapan mereka yang berlebihan, saya sebagai kepala sekolah tidak akan tutup mata akan hal ini pasti ada kekurangan disana sini dan itu wajar sebagai manusia, pungutan yang mereka maksud itu tidak ada, kedisplinan disekolah selama ini terus kita laksanakan," tutur Luluaro Zega. (Haogô Zega)

Iklan

Loading...
 border=