Ada Koleksi Asal Pulau Nias Di Museum Louvre, Kota Paris
Arjuna saat berfoto dengan salah satu koleksi | Foto : Dok. Pribadi Arjuna |
Gunungsitoli, - Dari ribuan koleksi yang ada di Museum Louvre, Kota Paris, Perancis terdapat 2 Koleksi yang berasal dari Pulau Nias. Hal itu diketahui melalui seorang lulusan master Groupe ESC Troyes, Perancis, Arjuna Prasetia Larosa, kepada wartanias saat dihubungi melalui aplikasi berkirim pesan (21/10/2018).
" Itu adalah kunjungan kedua saya ke Museum Louvre di Kota Paris. Ribuan karya masyhur hasil peradaban manusia dari berbagai zaman disimpan di museum ini dan lebih dari 8 juta orang mengunjungi museum ini setiap tahun," terang pria yang kuliah lewat beasiswa pendidikan double degree di bandung dan Troyes, Perancis tersebut.
Saat mengetahui bahwa ada koleksi dari Pulau Nias di Museum tersebut, Arjuna yang mengambil Jurusan Communication Design and Creativity Management itu mengaku setengah terkejut. Dirinya melihat dua koleksi yakni Adu Zatua dan Gowe Salawa.
" Louvre sendiri adalah salah satu daya tarik wisata dengan label Paris Top 10, Rasa bangga dan gugup melingkupi saya. Membayangkan keluhuran budaya nenek moyang Bangsa Indonesia, terkhusus suku bangsa Nias. Dipajang dan dihargai setara dengan karya-karya masyhur dari berbagai zaman," terangnya.
Arjuna yang pada tahun 2011 - 2015 bekerja di Badan Pusat Statistik (BPS) Nias Selatan dan saat ini di BPS Sumatera Utara di Medan berharap dengan diketahuinya bahwa ada koleksi asal Pulau Nias di salah satu museum yang memiliki ribuan koleksi tersebut dapat menjadi motivasi bagi masyarakat di Pulau Nias untuk menjaga benda-benda bersejarah lainnya.
" Budaya dan keindahan alam yang ada, sudah diakui bobotnya. 'Operan bola' memajukan pariwisata di Pulau Nias secara profesional dan proporsional sekarang ada di 'kaki' Pemerintah Daerah dan Masyarakat. Berbenah terus menerus menjadi lebih baik di tengah isu kemiskinan yang tinggi dan Indeks Pembangunan Manusia yang masih rendah. Ketika bersatu padu, dan memiliki tujuan yang sama akan menguatkan sinar harapan mewujudkan Nias Pulau Impian," tuturnya.
Dirinya mengaku sangat mendukung kegiatan pengembangan pariwisata seperti Ya’ahowu Nias Festival yang direncanakan digelar tanggal 16-20 November 2018 di Pulau Nias, sekaligus mengapresiasi setiap persiapan yang telah dilakukan oleh panitia. Karena Ya’ahowu Nias Festival 2018 termasuk dalam Top 100 Calender of Event Kementerian Pariwisata.
Untuk diketahui Ada 4 koleksi Museum Louvre yang berasal dari Indonesia, 2 dari Kebudayaan Pulau Nias, 1 dari Kebudayaan Batak Toba dan 1 dari Kebudayaan Flores. (Budi Gea)