Terbaru

Kacabdisdik Gusit Provinsi Sumut Sidak di SMK Negeri 1 Gunungsitoli

Kacabdisdik saat di SMKN 1 Gunungsitoli |
Foto: istimewa
Gunungsitoli, - Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Gunungsitoli, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Gatimbowo Lase, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Gunungsitoli, Senin (13/01/2019).

Dalam kunjungannya itu Gatimbowo bertemu dan mengadakan rapat internal dengan kepala Negeri 1 Gunungsitoli bersama Ketua Program Studi (Kaprodi) untuk seluruh jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Gunungsitoli di ruang kerja Kepala Sekolah.

"Saya mengharapkan gerakan yang sama dari seluruh Guru, Kaprodi dan Kepala Sekolah untuk bisa mendirikan, membuat atau menghadirkan unit Produksi dimasing masing jurusan," harapnya. 

Dikatakannya bahwa di SMK N 1 Gunungsitoli ada ratusan mesin jahit dan harusnya mesin-mesin tersebut dimanfaatkan dengan cara dioperasikan oleh peserta didik di sekolah tersebut. 

"Kenapa kita tidak bisa menjahit pakaian anak SD atau anak SMP?. Setiap saat harus membelinya dari seberang padahal kalau kita bisa melakukan hal itu bisa memangkas harga pasar dengan lebih murah. Disisi lain peserta didik dan guru bisa menikmati keuntungan dan bisa membantu biaya pendidikan mereka serta sekaligus menerapkan ilmu yang telah didapat," ucapnya.

Gatimbowo juga menyarankan agar peternakan seperti pengembangan ayam pedaging dan petelur harusnya unit produksinya bisa dibuka oleh pihak sekolah. 

"Berapa ribu bibit ayam potong tiap harinya masuk ke Pulau Nias yang didatangkan dari luar daerah, padahal itu biayanya cukup mahal. Padahal hal itu bisa kita lakukan dan kita pasok kalau kita mau berupaya dan berusaha," kata dia. 

Tidak hanya itu, Kacabdisdik juga dengan sangat tegas menyampaikan harapan kepada pihak SMK N 1 khususnya Prodi Boga. 

"Untuk apa peserta didik kita dikirim ke pengusaha rumah makan yang hanya dijadikan tukang cuci piring dan tukang angkat piring piring kotor setelah selesai orang makan, mengapa selama ini Kepala Sekolah dan Kaprodi tidak memikirkan membuka rumah makan kecil, kedai kopi kecil agar siswa bisa langsung membuat,  melayani dan menerima uang. Karena di Dunia Usaha mereka tidak lebih diperlakukan bagai pembantu. Ini harus kita rubah," tegasnya. 

Selain itu Gatimbowo juga menyampaikan bahwa SMK N 1 Gunungsitoli memiliki unit LSP P1 (Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 1) melebihi tingkat legitimasinya baik ditingkat lokal, regional dan internasional.

"Namun itu semua untuk apa sama Bapak dan Ibu. Sertifikat dari DU/DI kita sudah punya dimana sertifikat yang lebih tinggi kapabilitasnya dan hanya ada dua di Sumatera Utara, yakni di SMK Negeri 1 Gunungsitoli dan di SMK di Binjai. Untuk itu silahkan berpikir positif dan bergerak sehingga jadi kenyataan," imbaunya. 

Kepada seluruh Guru Agama dan Guru Bimbingan Konseling (BK) di SMK N 1 Gunungsitoli, Gatimbowo mengharapkan supaya lebih berperan proaktif dalam menanamkan karakter bagi siswa sebagai tonjolan dari Kurikulum 2013.

"Ditangan bapak ibu guru agama dan guru BK siswa bisa berubah. Silahkan lakukan inovasi sehingga siswa kita termotivasi," harapnya. 

Dikatakannya bahwa tujuan dari semua hal itu ialah salah satunya agar siswa atau peserta didik yang telah selesai dari bangku sekolah dapat mandiri dan mampu bersaing menuju pasar kerja baik lokal, regional maupun internasional. 

Sementara itu, atas kunjungan kacabdisdik tersebut, Kepala SMK N 1 Gunungsitoli, Wa'oziduhu Gea menyambut baik intruksi dan saran-saran dari Kacabdisdik Gunungsitoli dan berjanji akan berupaya sekuat kemampuan yang ada dengan kerjasama akan mewujudkan unit unit Produksi di SMK N 1 Gunungsitoli. (Ferry Harefa)

Iklan

Loading...
 border=