Terbaru

Warga Binaan Lapas Gunungsitoli Sudah Bisa Bikin Batik Tulis

Warga binaan saat bikin batik tulis |Foto:
Ferry Harefa

Gunungsitoli, - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B, Hilina'a, Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli menggelar kegiatan 'Membatik Tulis Masal Ornamen Nias' yang melibatkan seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bertempat di halaman lapas Klas II B, Rabu (23/01/2019).

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B, Hilina'a, Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli, Moh. Ilham Agung Setyawan dalam keterangannya kepada sejumlah Media mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan memberikan semangat kepada warga binaan.

"Salah satu tujuannya ialah memberikan semangat kepada warga binaan. Karena membatik juga bisa membesarkan negara dalam arti melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia. Artinya bukan hanya mereka yang diluar sana yang bisa melakukan kegiatan membatik ini, tetapi warga binaan juga bisa melakukan hal yang sama," papar Ilham.

Ilham menuturkan bahwa hari ini pihaknya telah membuktikan pelaksanaan membatik masal oleh warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Gunungsitoli telah dimulai pelaksanaannya.

"Kita berharap kegiatan ini kedepannya akan lebih baik dan lebih meningkat. Karena saya melihat terkait dari latar belakang batik tulis ini, menunjukkan bahwa kegiatan seperti ini di Kepulauan Nias masih belum ada, makanya kita dari Lapas Kelas II B Gunungsitoli ini ingin menunjukan bahwa di Kepulauan Nias ada batik tulis dengan motif dan ornamennya menggunakan ornamen Nias," tegas Ilham.

Ditambahkannya bahwa kedepan pihaknya juga telah berencana akan memasarkan produk batik tersebut bukan hanya di wilayah Kota Gunungsitoli saja tetapi bisa menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Selain itu, Ilham menambahkan bahwa Warga Binaan Pemasyarakatan terlihat sangat antusias untuk mengikuti kegiatan membatik tersebut.

"Kita bisa lihat dan saksikan sendiri, dari 239 orang Warga Binaan Pemasyarakatan, ada sekitar 180 orang yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini" tuturnya.

Sementara itu terkait pemasaran produk batik tersebut, instruktur pembuatan batik, Yuslian Harefa membeberkan harga dari batik  itu serta optimis jika hasil dari pembembuatannya pun menjanjikan.

"Nantinya produk ini akan dipasarkan dengan harga Rp. 150.000 perlembarnya. Karena modalnya ada sekitar Rp. 100.000, dan produk ini kedepan hasilnya pasti menjadikan " tutur instruktur pembuatan batik, Yuslian Harefa.

Dari pantauan Wartanias.com, selain motif ornamen Nias, tampak juga warga binaan membuat motif yang lain seperti gambar hewan yakni Burung Beo dan masih banyak motif yang lain. (Ferry Harefa)

Iklan

Loading...
 border=