Terbaru

Proyek Perahu Cool Box di Dinas Perikanan Nias Utara Diduga Dikorupsi

Perahu cool box di dinas perikanan dan
Kelautan Nias Utara |Foto: Haogo Zega 

Nias Utara,- Biaya pembuatan perahu cool box dari fiber glass yang telah diserahterimakan kepada nelayan di nias utara sebanyak dua unit, dengan anggaran 720 juta per unit diduga dikorupsikan oleh kepala dinas perikanan kabupaten nias utara, Sabar Jaya Telaumbanua.

Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang penggiat anti korupsi Nias Utara Yones Laia kepada wartanias.com, selasa (21/5/2019).

Ia menjelaskan bahwa kedua unit perahu cool box terbuat dari fiber glass itu telah diserahterimakan oleh kepala dinas perikan kabupaten nias utara pada bulan januari 2019 yang lalu kepada nelayan di kelurahan lahewa kecamatan lahewa dan di helera kecamatan tuhemberua.

Anggaran yang 720 juta per unit perahu tersebut bersumber dari DAU tahun 2018 dengan kekuatan tidak mencapai 5 groston, bahkan tidak lama setelah diserahterimakan perahu itu sudah bocor diduga karena tidak sesuai dengan spesifikasi.

"Tidak masuk akal biaya pembuatan perahu cool box itu mencapai 720 juta per unit, paling kalau dihitung-hitung tidak habis 500 juta per unit itu sebenarnya, biaya yang dihabiskannya kepala dinas perikanan itu cukup besar sementara kualitas perahu tidak terjamin, tidak lama setelah dioperasikan oleh nelayan tapi sudah bocor, anggaran di dinas perikanan itu banyak yang terindikasi, diduga dikorupsikan oleh kepala dinas perikanan itu sendiri," tutur penggiat anti korupsi, Yones Laia saat bertemu di lotu.

Selain itu, Yones laia menambahkan sebelumnya pada bulan desember 2018 yang lalu dinas perikanan telah melaksanakan pelatihan pembuatan perahu itu kepada nelayan di pantai lafau kecamatan lahewa, dan pelaksanaan itu juga diduga terindikasi korupsi.

"Pelatihan pembuatan perahu cool box itu seharusnya dilaksanakan mulai tanggal 1 sampai 29 desember 2018 kemarin tidak termasuk hari minggu, tapi ini dilaksanakan oleh kepala dinas perikanan hanya sampai tanggal 22 desember, namun daftar hadir peserta pelatihan telah dipenuhi tanda tangan hingga tanggal 29, lalu dikemanakan transport peserta yang tujuh hari itu, ditambah biaya narasumber, wajar sajalah hasil pembuatan perahu itu bocor dan tidak berkualitas," katanya seraya meminta kepada BPK RI segera mengaudit anggaran pada dinas perikanan itu.

Beberapa hari berturut-turut pada bulan mei ini hendak dikonfirmasi kepada kepala dinas perikanan kabupaten nias utara, sabar jaya telaumbanua guna mendapatkan penjelasan yang pasti, namun tidak bersedia ditemui bahkan berusaha bersembunyi.

Entah itu asisten pribandinya, seorang wanita di dinas perikanan mengatakan kalau pimpinannya sedang sibuk.

"Kata pak kadis, dia sedang sibuk dan tidak bisa ditemui," ucap seorang wanita, dan terus berkata kalau pimpinannya tidak bisa ditemui meski diminta hanya sebentar saja untuk konfirmasi dan ditunggu waktu kesediaan pimpinannya itu. (Haogô Zega)

Iklan

Loading...
 border=