Terbaru

Wujudkan Revitalisasi SMK, Kacabdisdik Gusit Mencanangkan Gerakan 'Moi Milo'

Pada saat penanaman padi
| Foto : Ferry Harefa
Gunungsitoli, - Dalam rangka mewujudkan dan membangkitkan gebrakan revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Gunungsitoli, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Gatimbowo Lase, mencanangkan gerakan 'Moi Milo'.

Hal itu terlihat ketika Kacabdisdik, Gatimbowo mengunjungi dan terlibat secara langsung dalam pelaksanaan penanaman tanaman padi unggul jenis 'CIERA' di Deplot SMK Negeri 1 Gunungsitoli yang terletak di Desa Tetehosi Afia Kecamatan Gunugsitoli Utara, Selasa (21/05/2019).

Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala SMK yang ada Program Studi Pertanian se-Cabang Dinas Gunungsitoli melakukan kerjasama dengan Kelompok Tani 'FARIAWO' Desa Tetehosi Afia. 

"Untuk mewujudkan masyarakat yang bermartabat seperti yang digaungkan oleh Bapak Gubernur Sumatera Utara, maka semuanya itu harus dimulai dari lembaga pendidikan. Orang yang bermartabat harus punya ilmu, punya ketrampilan dan punya rumah serta makanan yang cukup," kata Gatimbowo dalam arahannya. 

Menurut Kacabdisdik, Gatimbowo, orang yang tak punya ilmu, ketrampilan, sandang dan pangan mustahil bermartabat. 

"Banyak orang tak punya kebun coklat tapi jual buah coklat, tidak punya kebun pinang tapi jualan buah pinang itu namanya tidak bermartabat," sebutnya mengingatkan.

Pada kesempatan itu Kacabdisdik, Gatimbowo juga mengajak seluruh hadirin untuk bersama-sama melakukan gerakan 'Moi Milo' yang bertujuan mensejahterahkan generasi penerus. 

Dia juga menyebutkan bahwa masyarakat kepulauan Nias masih tergolong dalam kategori  masyarakat 'Konsumtif' belum menjadi masyarakat 'Produktif' dimana Cabe, Terung, Tomat, Bawang datangnya dari luar daerah, misalnya didatangkan dari Kabupaten Karo, Kabupaten Pakpak Barat dan Tapanuli Utara.

"Padi yang kita masak setiap hari dari ladang Kabupaten Simalungun. Oleh karena itu, kita berharap dengan gerakan revitalisasi SMK ini bisa menggugah elemen masyarakat untuk berubah. Disamping itu, siswa kita setelah tamat tidak akan menjadi beban orang tua, beban masyarakat. Tetapi mereka akan menjadi manusia produksif di tengah-tengah masyarakat,"  tutur Kacabdisdik, Gatimbowo.

Pada akhir arahannya Kacabdisdik, Gatimbowo menyampaikan ucapan terimakasih kepada kelompok tani 'Fariawo' yang telah bisa bekerja sama dalam mendidik para siswa, seraya berharap semoga hal tersebut dapat terus berkelanjutan dengan baik. (Ferry Harefa)

Iklan

Loading...
 border=