Terbaru

Alasankan Buku Tabungan Hilang, Puluhan Siswa SMPN 1 Latim Tidak Disalurkan Dana PIPnya

SMPN 1 Latim |Foto: istimewa 
Nias Utara,- Kepala SMPN 1 Lahewa Timur, Pintalina Gea tidak menyalurkan dana PIP 2018 kepada semua siswa penerima dengan alasan buku rekening siswa yang tidak disalurkan sudah hilang. Padahal sebelumnya Pintalina telah berjanji dihadapan Kepala Inspektorat kabupaten Nias Utara untuk membayarkan dana PIP 2018 kepada siswa.

Dana Program Indonesia Pintar (PIP) 2018 senilai 117 juta tersebut, dijanjikan Pintalina Gea kepada Inspektorat disalurkan pada tanggal 17 juni 2019 kemarin. namun dana yang diduga digelapkan itu hanya sebagian yang telah disalurkan kepada siswa. 

Kepala Inspektorat kabupaten Nias Utara, Tolanaso Gea yang dikonfirmasi wartanias.com terkait janji kepala SMPN 1 Lahewa Timur yang tidak sepenuhnya ditepati itu, mengatakan akan berkoordinasi lagi dengan dinas pendidikan. 

"Kita sudah mencoba sharing ke dinas pendidikan, kebetulan pada saat itu kemarin ada beberapa siswa itu yang kehilangan buku rekening, saya sudah bilang ke dinas pendidikan untuk dicoba diverifikasi dulu apa benar ada siswa yang tidak memiliki buku rekening sejak tamat SD dulu, dan itu sedang dicek oleh dinas pendidikan. Kepala sekolah itu sekarang sedang berada dirumah sakit, jadi kita tunggu dulu sampai dia pulih kembali," kata Tolanaso, rabu (19/6/2019).

Menurut Tolanaso Gea, ada sekitar 21 siswa yang kehilangan buku rekening, namun bukan berarti tidak dibayar kepala sekolah apabila benar sudah ditariknya dari bank.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Utara, Marison Rianus Zalukhu merasa heran dan tidak masuk akal atas informasi kehilangan buku rekening siswa tersebut apalagi hilangnya buku rekening secara rame-rame yang mencapai puluhan orang.

"Begini saja, itu harus kita konfrontir orang-orang yang berkaitan dengan PIP ini, kepala sekolah dan orang tua siswa harus ada ditempat, sehingga kita bisa memastikan kebenarannya kehilangan buku rekening itu. Kita terus awasi ini, jangan sepihak yang mengatakan sudah hilang, karena tidak semudah itu buku rekening hilang apalagi hilangnya rame-rame mencapai puluhan orang, memang harus kita telusuri hal-hal semacam ini," tutur Marison.

Ditambahkannya, Meski nanti sudah hilang buku rekening tersebut, tapi karena uang sudah masuk maka itu tetap uang siswa dan harus dikembalikan oleh kepala sekolah.

"Kita khawatirkan uang itu sudah diambil atau sudah dihilangkan, tudingan kehilangan buku rekening itu merupakan trik-trik menipu namanya itu, kita tunggu dulu sampai dia sehat dari rumah sakit maka akan kita tindaklanjuti lagi," tandasnya.

Beberapa orang tua siswa pun kesal atas informasi hilangnya buku rekening anak mereka itu, karena dulu pada tahun 2018 yang lalu Kepala SMPN 1 lahewa Timur telah mengumpulkan semua buku rekening siswa.

"Sebelumnya pada tahun 2018 yang lalu, kami telah menanda tangani surat kuasa yang diberikan oleh kepala sekolah sambil dikumpulkannya semua buku rekening pada saat itu, kami tidak tahu saat itu sebenarnya ada niatnya menipu, kami hanya berharap kepada pimpinan daerah di kabupaten nias utara ini punya hati atas hak-hak anak kami disekolah yang telah digelapkan oleh kepala sekolah SMP 1 Lahewa Timur," harap orang tua siswa, Ama efon dan Ama resti bersama orang tua siswa lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Dana PIP di SMP 1 Lahewa Timur Hanya Sebagian Dicairkan Kepala Sekolah. (Haogô Zega)

Iklan

Loading...
 border=