Ketua DPRD Gunungsitoli Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila
Ketua DPRD Gunungsitoli Herman Jaya Harefa |Foto: istimewa |
Gunungsitoli, - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gunungsitoli, Herman Jaya Harefa menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahirnya Pancasila Pemerintah Kota Gunungsitoli tahun 2019. Dalam upacara tersebut, Herman hadir sebagai Inspektur upacara dan membacakan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP-RI).
"Pancasila mampu menyatukan kita semua sebagai satu bangsa dan hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagaimana yang sudah kita ketahui semua bahwa kondisi geografis yang memposisikan wilayah Indonesia sebagai Negara kepulauan makin memperkokoh konsep dan keyakinan akan 'tanah air Indonesia'," kata Herman dalam amanatnya saat membacakan sambutan Kepala BPIP-RI tersebut, Sabtu (01/06/2019).
Dikatakannya bahwa keberagaman secara natural merupakan karakteristik dari keindonesiaan. Dia juga menambahkan bahwa secara antropologis dan sosiologis keberagaman ras, etnis, agama, kepercayaan dan budaya yang ada di Indonesia sudah ada sejak masa pra aksara hingga sekarang.
"Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus. Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," tegas Herman.
Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dan dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah serta slogan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
Pada kesempatan itu, Herman juga mengingatkan bahwa sebagai bangsa yang besar, Indonesia tidak akan meninggalkan sejarah seperti yang pernah diserukan oleh Bung Karno 'JAS MERAH'.
"Untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara itulah kita memperingati hari kelahiran Pancasila sebagai salah satu kebanggaan nasional (National Pride)," sebut Herman.
Dia juga menjelaskan bahwa peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni bukan sesuatu yang terpisah dari momentum perumusan 'Piagam Jakarta' oleh panitia kecil tanggal 22 Juni dan pengesahan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945.
"Kita mengharapkan perdebatan tentang kelahiran Pancasila sudah tidak diperlukan lagi. Yang diperlukan mulai saat ini adalah bagaimana kita semua mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultan dan terus menerus," katanya berharap.
Lebih jauh Herman mengatakan bahwa dengan merayakan hari kelahiran Pancasila masyarakat dapat membangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. (Ferry Harefa)