Terbaru

Ini Klarifikasi Pemuda Yang Hendak Ziarah Di Makam Jimmy Harefa

JN (muka blur)  dan abangnya Karya batee
|Foto: Budi Gea
Gunungsitoli,- Keluarga JZ (17), warga Kota Gunungsitoli melakukan Klarifikasi kepada sejumlah media massa terkait foto-foto seorang pemuda dan perempuan di sekitar makam Jimmy Harefa korban pembunuhan yang menghebohkan Kota Gunungsitoli bulan lalu. 

Keluarga JZ, Karya Batee menjelaskan bahwa foto seorang pemuda yang diambil disekitar lokasi makam Jimmy Harefa di Nias Utara tersebut adalah JZ bersama seorang teman perempuannya. 

Ia menjelaskan bahwa adiknya JZ pada hari minggu pagi, (08/09/2019) lalu pergi jalan-jalan ke Pantai Tureloto, Lahewa, Nias Utara bersama seorang teman perempuannya dan ditemani salah seorang teman sekolahnya KD (17) yang merupakan warga Lahewa Nias Utara. 

Saat hendak pulang ke rumahnya di Gunungsitoli, JZ mengusulkan kepada temannya KD untuk singgah sebentar di makam Jimmy Harefa di desa Fulolo Kecamatan Lotu Nias Utara sambil berjiarah. 

Namun, dalam perjalanan dari Lahewa ke Lotu, KD tertinggal di perjalanan. JZ yang membonceng teman perempuannya terus melanjutkan perjalanan hingga tiba di Desa Fulolo Lotu. 

"Sebelum melakukan Jiarah, adek kami JZ berinisial untuk meminta izin kepada keluarga almarhum Jimmy Harefa dengan cara menghubungi melalui telepon seluler," ujar Karya Batee yang juga ditemani oleh JZ dan KD saat melakukan konfrensi Pers di Gunungsitoli, Selasa (10/09/2019).

Namun, Keluarga Jimmy Harefa yakni sepupunya tidak menginzinkan apabila ada orang yang hendak berjiarah di makam tersebut. 

"Saat itu, memang ada salah seorang warga yang melarang kami untuk berjiarah ke makam teman saya itu. Kamipun turuti dan mengurungkan niat mendekati makam almarhum Jimmy untuk berjiarah," sahut JZ. 

Karena tidak mendapat izin dari keluarga almarhum Jimmy Harefa, JZ bersama teman perempuannya pun meninggalkan desa fulolo menuju kota Gunungsitoli dengan mengendarai sepeda motor trail. 

"Kami tidak mengambil apa-apa di makam almarhum seperti yang dituding oleh sejumlah akun di media sosial Facebook," ujarnya. 

Di ruas jalan Awaai, JZ mengaku di hadang oleh salah seorang laki-laki paruh baya. 

"Di ruas jalan awaai, kami dihadang salah seorang laki-laki dengan membentangkan kedua tanganya di tengah jalan raya," tuturnya. 

JZ mengatakan, orang yang menghadang tadi bahkan sempat memukul kepalanya.

"tangannya bahkan sempat mengenai bagian bahu teman perempuan yang saya bonceng," ucapnya. 

Karena ketakutan dikira begal, JZ pun menancap gas sepeda motornya  hingga sampai di rumahnya. 

"kami keluarga JZ pun sudah beritikad baik. Setelah kami dapat kabar di medsos bahwa orang yang diduga menghadang adek kami masuk rumah sakit, kami menjenguknya di rumah sakit," tutur Karya. 

Terkait laka lantas seperti yang dikabarkan di media sosial, karya mengatakan biarlah proses hukum yang menanganinya. 

"Kami berharap netizen yang menyudutkan adek kami JZ agar bijak menggunakan media sosial tanpa melanggar UU ITE," tambahnya. (Budi Gea) 

Iklan

Loading...
 border=