Terbaru

Proyek Peningkatan Jalan Afulu - Batas Nias Barat Diduga Asal Jadi

Proyek yang diduga asal jadi |Foto: Eksa Z
Nias Barat,- Pengerjaan proyek peningkatan jalan nasional Afulu - Batas Nias Barat berbiaya Rp 47,5 miliar bersumber dari kementerian PUPR melalui balai besar pelaksana jalan nasional (BBPJN) II Sumut diduga asal jadi.

Penimbunan jalan diduga sebagian menggunakan pasir laut yang digali dari bibir pantai, bangunan gorong-gorong dan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Sungai Luaha Gino'o retak di sejumlah titik.

Proyek dengan pagu anggaran Rp 47,5 miliar itu, menurut informasi dari masyarakat sudah banyak mengalami retak, meski baru selesai dikerjakan.

Dari pengamatan  di lapangan, Pada hari Jumat (8/11/2019) dan disusul Hari Senin (11/11/2019), keretakan terlihat sejumlah titik pada TPT yang baru selesai dikerjakan begitu juga gorong-gorong Sungai Luaha Ginoo di Sorombu mengalami kemiringan akibat retak di sejumlah sisi. 

Diduga karena bahan material seperti krikil dan pasir bercampur lumpur juga campuran semen sehingga tidak tahan pada tekanan.

Kemudian diduga menggunakan timbunan pasir laut yang digali dari bibir pantai hingga pemadatan yang tidak maksimal. 

Pemerhati pembangunan Nias Barat, Sukawani Hia menilai proyek tersebut proyek gagal konstruksi.

 "Ada kesalahan yang cukup fatal sehingga bangunan tersebut sudah rusak padahal baru selesai dikerjakan," pungkasnya.

Sebelumnya, proyek yang dikerjakan PT Mandiri Tunas Djaya Gemilang yang pelaksanaannya mulai tanggal 15 Juli 2019 itu, sudah mendapat kritikan masyarakat. Salah seorang masyarakat sekitar,  E. Daeli (52) menilai pengerjaan jalan Afulu-Batas Nias Barat itu asal jadi.

"Pasalnya bahan material seperti krikil dan pasir diduga bercampur lumpur serta campuran semen tidak sesuai, Sehingga bangunan TPT dan gorong-gorong mengalami retak di sejumlah titik," ungkapnya. 

Ironisnya lagi, rekanan diduga sengaja merusak keindahan pantai di sekitar Sirombu dengan menggali pasir laut untuk dijadikan sebagai timbunan jalan, kecamnya.

Tokoh Masyarakat Nias Barat, mantan Sekda Zemi Gulo, mengharapkan agar pengerjaan Proyek Jalan Nasional tersebut dikerjakan Serius dan diperbaiki kembali apa yang sudah rusak karena masih ada waktu.

"Sebaiknya diperbaiki, toh belum jatuh tempo. Tidak sering sering ada pembangunan infrastruktur seperti ini, sekali hidup ya sekali hidup aja ini, makanya kalau tidak berkualitas, disayangkan," kata Zemi Gulo.

Sementara itu, wartanias.com yang berusaha mengkonfirmasi hal ini kepada rekanan, kontraktronya sedang tidak berada di lokasi.

Wartanias.com akan terus berusaha melakukan konfirmasi baik kepada rekanan maupun kepada pemerintah. (Eksaudin Zebua

Iklan

Loading...
 border=