Ekonomi Keluarganya Membaik, Martilina Zendrato Berhenti Dari Program PKH
Martilina Zendrato bersama pendamping PKH |Foto: Ferry Harefa |
Gunungsitoli, - Martilina Zendrato adalah salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dari Desa Iraono Lase Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa Kota Gunungsitoli Sumatera Utara yang meminta untuk keluar dari kepesertaan PKH, Jumat (29/05/2020).
Martilina Zendrato memiliki 5 orang anak yang saat ini masih menempuh pendidikan sekolah dan juga satu anak usia balita. Martilina Zendrato bersama suaminya memutuskan untuk keluar dari kepesertaan PKH dengan alasan karena kondisi ekonomi keluarga yang sudah mengalami perubahan.
Perekonomian keluarga Martilina Zendrato di Desa Iraono Lase yang yang didampingi oleh Pendamping Sosial PKH, Aridhor Sentosa Telaumbanua tersebut secara berangsur telah membaik serta mereka mampu memenuhi kebutuhan keluarga secara mandiri tanpa harus bergantung lagi kepada PKH.
"Saya menerima PKH sejak tahun 2016. PKH banyak membantu kami dalam memenuhi kebutuhan anak-anak di sekolah. Di PKH kami juga diajarkan dan diberikan motivasi oleh bapak Pendamping cara-cara yang baik dalam mengasuh anak dan juga keuangan keluarga," sebut Martilina Zendrato.
Dijelaskannya sejak menjadi peserta PKH, kebutuhan keluarga mereka sangat terbantu. Menurut dia keberadaan PKH dirasakan sangat bermanfaat dalam membantu memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan anak.
Selanjutnya dalam penuturannya pertumbuhan perekonomian keluarganya mulai membaik sejak bulan Februari 2020 karena usaha ayam potong dan Ikan Lele yang mereka kelola semakin lancar. Dan hal inilah yang kemudian mendorong Martilina Zendrato bersama suaminya merasa bahwa masih banyak masyarakat lainnya yang lebih membutuhkan PKH tersebut.
Berdasarkan hal tersebut sebagai rasa apresiasi, Koordinator PKH Kota Gunungsitoli, Meiman Larosa bersama Supervisor dan Pendamping PKH Kota Gunungsitoli, Justin Foera-era Lase, melakukan kunjungan ke rumah Martilina Zendrato pada hari Jumat, 29 Mei 2020.
Karena menurut mereka hal ini merupakan keberhasilan PKH dalam memberdayakan keluarga prasejahtera menjadi keluarga sejahtera mandiri dimana graduasi mandiri adalah wujud nyata keberhasilan PKH membantu masyarakat keluar dari garis kemiskinan.
"Pada masa Pandemi Covid-19 ini justru banyak yang berlomba-lomba dapat bantuan. Akan tetapi keluarga memilih sejahtera tidak berharap bantuan. Karena memang bantuan PKH untuk keluarga yang benar-benar membutuhkan. Terima kasih atas kesadaran keluarga," ucap Meiman Larosa.
Apresiasi senada juga disampaikan oleh Pekerja Sosial Supervisor PKH Kota Gunungsitoli, Justin Foera-era Lase kepada keluarga Martilina Zendrato.
"Ini berita sukacita bagi kita jika ada keluarga yang graduasi mandiri karena merupakan keberhasilan PKH. Kesadaran keluarga ibu menjadi penyemangat bagi kami bahwa PKH bermanfaat tebukti membantu masyarakat keluar dari kemiskinan. Kami apresiasi mengucapkan selamat kepada keluarga ibu dan bapak. Kita berharap bahwa semakin banyak lagi masyarakat kita di Kota Gunungsitoli yang keluar dari kemiskinan melalui PKH," tutur Justin.
Sementara saat dikonfirmasi di tempat terpisah di Balai Desa, Kepala Desa Iraono Lase, Peringatan lase juga mengaku dan menyampaikan apresiasi serta mengucapkan terima kasih kepada pihak PKH.
Menurut dia PKH telah mengambil banyak peran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Desa Iraono Lase.
"Semoga PKH ini semakin berkembang," harapnya. (Ferry Harefa)