Terbaru

GAMKI Kota Gunungsitoli Sesalkan Peryataan Sikap Staf RSUD Gunungsitoli

Wakil Ketua DPC GAMKI Kota Gunungsitoli, Harapan Zega


Gunungsitoli - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kota Gunungsitoli menyesalkan pernyataan sikap staf UPTD RSUD Gunungsitoli yang tertuang dalam surat nomor 445/6151/RS tertanggal 13 November 2020. Surat tersebut ditujukan kepada kepala dinas kesehatan Kabupaten Nias dan ditandatangani oleh direktur RSUD Gunungsitoli beserta 30 orang staf lainnya.

" Kita sesalkan sikap yang diambil oleh para staf RSUD Gunungsitoli selaku instansi milik pemerintah yang seakan-akan mengancam tidak akan menangani pasien covid-19 lagi. Hanya karena merasa  kurang dukungan dari berbagai pihak," ucap Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GAMKI Kota Gunungsitoli, Harapan Zega, Sabtu (14/10/2020)

Masih disampaikannya bahwa surat tersebut beredar melalui grup-grup whatsapp dan sepertinya muncul akibat demo GMNI yang baru-baru ini sudah dua kali dilakukan demi menuntut keterbukaan dan kepastian imformasi tentang penanganan pasien.

" Dinegara demokrasi ini, menyampaikan pendapat dimuka umum adalah hal yang lumrah. Bagi para staf RSUD Gunungsitoli tidak perlu bereaksi berlebihan seperti yang tertuang dalam surat tersebut,"ujarnya.

Menurut Harapan, daripada mengeluarkan pernyataan sikap, sebaiknya direktur RSUD Gunungsitoli mengundurkan diri saja, jika memang tidak siap dan tidak nyaman karena kritikan dan opini masyarakat atas kinerja penanganan pasien covid-19.

" Harus kita akui, banyak pelayanan baik yang telah dilakukan para staf RSUD Gunungsitoli. Tetapi tidak bisa dipungkiri masih ada yang merasa belum puas atas pelayanan yang diberikan. Baik itu karena kekurangan penjelasan informasi maupun tindakan medis, terkhusus dalam hal covid-19. Itu terbukti beberapa kali viral video-video pasien di RSUD Gunungsitoli," ucapnya.

Terkait surat itu, GAMKI Kota Gunungsitoli menyarankan agar pernyataan sikap yang terkesan mengancam tersebut untuk segera dicabut. Karena untuk sebuah instansi pelayanan sikap demikian adalah hal yang kurang tepat.

" Jika surat tersebut meminta dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota serta Gugus tugas untuk membantu mengedukasi masyarakat, kami pikir itu hal yang lumrah. Tapi jika disertai ancaman, kami pikir itu sikap yang tidak seharusnya dilakukan," ujarnya mengakhiri.

Untuk diketahui dalam surat tersebut UPTD RSUD Gunungsitoli menyatakan tidak nyaman melaksanakan pelayanan covid-19 dikarenakan tuduhan mengcovidkan pasien sehingga menimbulkan opini yang salah dimasyarakat dan menimbulkan ketidakpercayaan kepada UPTD RSUD Gunungsitoli. Sehingga para staf menyatakan sikap agar semua pihak mendukung serta mengedukasi dan menjelaskan kepada masyarakat bahwa penaganan pelayanan covid-19 sudah sesuai dengan ketentuan. 

Diakhir sikap, mereka menyatakan jika para pihak terkait tidak melakukan seperti yang dinyatakan maka pihak RSUD Gunungsitoli tidak berkenan lagi menangani covid-19. (Ferry Harefa)

Iklan

Loading...
 border=