Terbaru

Balita Umur 2,5 Tahun Penderita Tumor Mata Dari Nias Selatan Butuh Uluran Tangan


Gunungsitoli, - Salah seorang balita berumur sekitar 2,5 tahun, R. Duha menderita Tumor Mata saat ini terbaring lemas didampingi oleh orang tua kandungnya, Markus Amabuula Duha (Suami) dan Siguni Sarumaha (Istri) Warga Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Saat ini, R. Duha terbaring lemas di rumah sakit umum (RSU) dr. M. Thomsen Nias, Rabu (28/04/2021).

Menurut keterangan dari orangtuanya, R. Duha sangat tersiksa dengan penyakit yang dia derita itu dan juga membuat kedua orangtuanya beserta keluarga diselimuti rasa kasihan dan kuatir. 

"Kami ingin sekali ada kesembuhan untuk anak kami ini. Dia sudah sangat menderita dengan penyakit tumor di matanya itu. Sedangkan kami terbengkalai dalam sisi pembiayaan," tutur Markus Amabuula Duha.

Dijelaskannya, keluarganya memang memiliki BPJS namun sistem mandiri. Itupun menurut pengakuannya, sudah lama belum membayarkan iuran karena terkendala finansial. Sehingga kata dia, biaya penyembuhan dan pengobatan untuk N. Duha tidak bisa ditanggung oleh BPJS.

"Kami sangat menghargai dan sangat berterima kasih jika seandainya ada saudara-saudari yang dapat membantu meringankan beban kami ini. Karena terus terang kami sangat terkendala pembiayaan. Semoga ada bapak ibu yang bersedia memberikan uluran tangan," harap Markus.

Mendengar pemaparan dari orangtuanya R. Duha tersebut, DPW JPKP Sumatera Utara yang saat itu datang langsung ke RSU dr. M. Thomsen Nias, Kordinator Wilayah (Korwil) JPKP Sumut, Imansius Telaumbanua mengaku sangat prihatin dengan penyakit yang diderita oleh N. Duha.

"Terus terang kita dari JPKP merasa prihatin dengan kondisi R. Duha. Kita akan berupaya agar si anak bisa menjalani pengobatan. Terkait BPJS yang belum terlunasi, kita akan upayakan untuk dapat terlunaskan. Sehingga proses pengobatan N. Duha dapat lancar," sebut Imansius. 

Dia juga mengatakan bahwa jika seandainya, pihak Rumah Sakit merujuk untuk dilakukan pengobatan di rumah sakit luar daerah, maka pihaknya akan berupaya untuk memfasilitasi guna memperlancar proses pengobatan. 

"Kita akan terus melakukan kordinasi guna meminimalisir tingkat kesulitan dari proses pengobatan R. Duha," tutur Imansius. 

Selain itu dia juga berharap adanya pihak -pihak yang dapat terpanggil untuk memberikan uluran tangan demi kesembuhan R. Duha. 

"Semoga ada bapak ibu dermawan yang bersedia memberikan uluran tangan demi keselamatan dan kesembuhan anak kita R. Duha ini," kata Imansius penuh harap. (Ferry Harefa)

Iklan

Loading...
 border=