Akses Jalan Pada Pembangunan Puskesmas Gunungsitoli Idanoi Dipalang Warga, Kenapa ?
Warga memegang Palang Jalan di depan pembangunan gedung Puskesmas Gunungsitoli Idanoi |Foto: dok. Wnc |
Gunungsitoli,- Akses jalan masuk tepatnya simpang jembatan di depan Gereja Amin Jemaat Tetehosi, Desa Tetehosi I, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli dipalang oleh sejumlah warga Desa Idanotae menggunakan besi, Sabtu (08/05/2021).
Puluhan warga bersama perangkat Desa Idanotae menuntut supaya mereka diterima bekerja pada proyek pembangunan Gedung Puskesmas Gunungsitoli Idanoi.
Akibat pemalangan akses jalan umum tersebut, mobil pengangkut bahan material untuk pembangunan Puskesmas Gunungsitoli Idanoi tidak bisa masuk bila melintasi jalan tersebut.
"Saya sebagai pelaksana kerja pada pembangunan Puskesmas ini merasa dirugikan atas ulah sejumlah warga yang memalang akses jalan tepat di depan proyek ini. Padahal saya sebagai pelaksana kerja hanya melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak dari Pemerintah Kota Gunungsitoli," ujar Faomanő Nduru, pelaksana pekerjaan pembangunan gedung Puskesmas Gunungsitoli Idanoi kepada wartanias.com.
Ia menjelaskan, sebelum memulai pekerjaan pada pembangunan Puskesmas itu, pihaknya bersama Dinas Kesehatan, Pengawas, dan Kepala Desa setempat telah melakukan pematokan dan survei di lokasi.
"Bahkan minggu lalu, saya sudah menemui kepala Desa dilingkungan proyek ini untuk memberitahukan bahwa pekerjaan akan kami mulai," tuturnya.
Faomanő mengaku, sebelumnya sejumlah warga Desa Idanotae meminta kepada dia sebagai pelaksana kerja menerima mereka sebagai tenaga kerja di lokasi proyek.
"Saya sudah berjanji akan menampung beberapa warga tersebut setelah pekerjaan pemasangan bore pile selesai. Karena pemasangan bore pile ini dikerjakan oleh beberapa tenaga teknis khusus bore pile. Setelah bore pile, maka tenaga kerja tukang dari lingkungan setempat akan saya pekerjakan. Tapi aneh, sore ini malah mereka memasang Palang supaya kendaraan saya tidak boleh masuk," sesalnya.
Ia mengaku akan melaporkan aksi warga tersebut kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli dan pihak Kepolisian.
Sementara itu, Kepala Desa Idanotae, Onedarma Hura mengaku bahwa yang memasang Palang Jalan tersebut adalah perangkat desanya dan sejumlah warga desanya.
Onedarma beralasan pihaknya memalang akses jalan tersebut, karena khawatir jembatan yang dilalui truk pengangkut bahan material ambruk.
"Kami khawatir jembatan di depan lokasi pembangunan Puskesmas itu ambruk karena melebihi tenaga truk pengangkut bahan material. Makanya kami memalangnya," ucapnya.
Ia menyarankan agar pihak rekanan menyuruh angkutannya melintasi akses jalan lain yang ada didesanya untuk mengangkut bahan materialnya.
"Itu alasannya bang. Selain itu juga saya sudah pernah bilang kepada rekanan agar menampung tenaga kerja dari desa saya, karena di Desa saya banyak pengangguran, namun sampai sekarang malah tenaga kerja dari desa lain yang dia terima bekerja disana," jelas Kades Idanoate melalui sambungan telepon seluler.
Sementara itu, Kapolsek Gidő, Iptu Hidayat saat dikonfirmasi atas aksi warga yang memalang akses jalan umum tersebut mengaku akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu.
"Saya sudah dapat informasinya. Segera akan kita selidiki dan tindaklanjuti," ujarnya.
Camat Gunungsitoli Idanoi, Dasma Telaumbanua juga saat dikonfirmasi melalui telepon seluler berjanji akan menindaklannjuti informasi tersebut.
"Dalam waktu segera akan kita tindaklanjuti. Terimakasih informasinya, " ujarnya Sabtu, (08/05/2021).
Pantauan wartanias.com, besi yang digunakan warga untuk memalang akses jalan tersebut sempat dibongkar oleh sejumlah warga lain. Namun warga Desa Idanotae yang mengetahui hal itu, memasang Palang dari besi itu kembali. (Red)