Terbaru

Pemko Gunungsitoli Tandatangani Rencana Kerja Transaksi Keuangan Secara Non Tunai


Gunungsitoli,- Sebagai bentuk sinergitas Pemerintah Kota Gunungsitoli dengan Bank Indonesia, Pemko Gunungsitoli bersama Pemerintah Daerah Se-Kepulauan Nias menandatangani Rencana Kerja (Roadmap) Elektronifikasi Transaksi Keuangan Pemerintah Daerah. 

Acara tersebut juga dirangkaikan pada Forum Koordinasi Akselerasi Peningkatan Perekonomian Nias Ditengah Pandemi yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga bertempat di Aula Lantai II Kantor Walikota Gunungsitoli, Kamis (04/11/2021).

Elektronifikasi transaksi keuangan merupakan perubahan cara pembayaran yang semula menggunakan tunai menjadi nontunai. Elektronifikasi transaksi keuangan merupakan salah satu bentuk Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan oleh Bank Indonesia pada 14 Agustus 2014 yang lalu.

Wakil Walikota Gunungsitoli dalam sambutannyanya mewakili Pemko Gunungsitoli menyampaikan kegiatan Bank Indonesia yang dilaksanakan di Kota Gunungsitoli menjadi penyemangat bagi Pemerintah Kota Gunungsitoli untuk lebih memajukan Kota Gunungsitoli secara khusus dan Kepulauan Nias secara umum, dalam meningkatkan perekonomian ditengah situasi pandemi Covid-19.

“Merupakan suatu kehormatan bagi kami menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan ini dalam rangka implementasi salah satu program Pemerintah yaitu optimalisasi proses pemulihan ekonomi Nasional di Daerah. Tidak dipungkiri bahwa dengan adanya wabah Covid-19 ini perekonomian di Indonesia mulai dari pusat sampai ke daerah-daerah mengalami kendala dan hambatan, tidak terkecuali di Kepulauan Nias. Berbagai upaya dan kebijakan dilakukan untuk mengantisipasi terjadi masalah perekonomian, salah satunya adalah menekan laju inflasi serta pemantuan ketersediaan barang serta antisipasi kenaikan harga,” ujarnya.

Diakhir sambutannya, Wakil Walikota mengajak Kepala Daerah se-Kepulauan Nias untuk memanfaatkan kegiatan yang dilaksanakan Bank Indonesia tersebut untuk memberikan ide serta saran dalam pemulihan dan memajukan perekonomian di Kepulauan Nias di era pandemi Covid-19.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Soekowardojo menyampaikan bahwa peningkatan perekonomian di Kepulauan Nias ditujukan agar masyarakat bisa sejatera dengan memanfaatkan potensi yang sudah ada. Sehingga ketimpangan perekonomian masyarakat tidak terlalu senjang.

“Pada kesempatan ini kami ingin mengajak  dan mengingatkan apa yang paling berpotensi bagi Kepulauan Nias untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Sejauh ini kami hanya menggunakan data dari BPS untuk melihat kondisi di Kepulauan Nias. Oleh karenanya itu kita harus menjaga agar inflasi di Kepulauan Nias tidak terlalu tinggi,” ucapnya. (Red)

Iklan

Loading...
 border=