Terbaru

Yunius Larosa Sambut Kunjungan Tim HBM dari Jerman dan Komisi Nasional Disabilitas RI

Foto bersama Yunius Larosa dan Tim HBM dari Jerman dan KND |Foto: wnc

Gunungsitoli,- Ketua Lembaga Pendidikan Ono Niha Peduli Disabilitas Netra (Oni Pedistra) Pulau Nias, Yunius Larosa menyambut kunjungan Hildesheimer Blind Mission (HBM) dari Negara Jerman dan anggota Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia (KND) serta Direktur Yapentra Sumatera Utara di kediamannya, Desa Bawődesolő, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli, Jumat (20/05/2022).

Kedatangan 5 orang Tim HBM dari negara Jerman dan rombongan ini ke Gunungsitoli untuk menindaklanjuti rencana pendirian lembaga pendidikan (Sekolah) khusus Disabilitas Tuna Netra oleh Oni Pedistra.

Yunius Larosa beserta pengurus Oni Pedistra lainnya menerima kunjungan tim HBM, Komnas Disabilitas RI dan Ketua Yapentra Sumut di kediamanya sekaligus memperlihatkan bangunan gedung untuk lembaga pendidikan Tuna Netra yang berada tepat di samping kediamannya di Desa Bawodesolo.

"Terimakasih saya ucapkan kepada tim HBM, KND dan Direktur Yayasan Sumut atas waktu dan kehadirannya langsung di Kota Gunungsitoli.  Semoga apa yang akan kita lakukan kedepan menjadi berkat bagi semua orang terutama penyandang disabilitas tuna netra," ujar Yunius saat mengawali sambutan.

Yunius yang juga sebagai Anggota DPRD Kota Gunungsitoli dari fraksi Demokrat ini menceritakan ide mendirikan sekolah Tuna Netra di Gunungsitoli tersebut.

Ia mengatakan, bahwa ide ini berangkat dari adanya beberapa penyandang disabilitas Netra yang berasal dari kepulauan Nias yang harus menempuh Pendidikan maupun pelatihan di Medan dan sekitarnya.

Maka empat orang yang terdiri dari : Yuninus Larosa sebagai Ketua, Jabes Silaban sebagai Sekretaris, Iwaris Harefa, SH, MKn sebagai Bendahara dan Arozato Harefa sebagai penasehat, membentuk organisasi Ono Niha Peduli Disabilitas Netra (ONI PEDISTRA).

"Oni Pedistra ini merupakan satu lembaga untuk menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang disabilitas Netra di kepulauan Nias. Pembentukan ini atas persetujuan dari Hildesheimer Blindenmission, e.V Jerman (HBM) Jerman, dimana lembaga ini diharapkan menjadi sponsor utama dna mereka telah datang hari ini di Kota Gunungsitoli," ungkapnya.

Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan tersebut, menurut Politisi yang suka bersosial ini akan dilaksanakan dengan cara inklusi dan berbasis masyarakat (bukan berbasis panti_red).

"Untuk itu, sangat diharapkan pengertian, partisipasi serta penerimaan dari pemerintah, masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta semua pihak akan pentingnya pendidikan maupun pelatihan bagi penyandang disabilitas Netra," tuturnya.

Yunius membeberkan bahwa selama 2 hari kedepan, sebagai salah satu langkah awal, Tim HBM Jerman berkunjung ke kepulauan Nias, guna bertemu dengan Pengurus Oni Pedistra dengan kepala daerah serta tokoh-tokoh masyarakan di kepulauan Nias guna membicarakan Kerjasama antara Oni Pedistra dengan HBM Jerman.

Pada kunjungan ini, Tim HBM Jerman juga didampingi oleh Tim Komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND) di Indonesia dipimpin oleh Jonna Damanik.

Kehadiran dari Komisioner KND adalah untuk mendorong Pemerintah Daerah di Kepulauan Nias untuk membentuk Peraturan Daerah tentang Disabilitas sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016  tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas serta memastikan bahwa Pemerintah Daerah serta masyarakat di kepulauan Nias dapat mengakses Contact Center DITA 143 serta peduli akan hak dan peduli akan penghormatan, perlindungan serta perlindungan hak disabilitas.

Pantauan wartanias.com, rombongan dari HBM Jerman disambut dengan tari maena dan sekapur sirih oleh Sanggar SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. Yunius juga tampak menjamu rombongan di rumahnya sebelum melanjutkan kegiatan untuk bertemu para Kepala Daerah. (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=