Ini Harapan Wali Kota Gunungsitoli Terkait Pembangunan Saat Erick Thohir Berkunjung Di Gunungsitoli
Gunungsitoli,- Wali Kota Gunungsitoli Ir. Lakhomizaro menyampaikan berbagai harapan pembangunan untuk Pulau Nias kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, bertempat di Halaman Kantor Wali Kota Gunungsitoli, Sabtu (07/01/2023).
“Di Kepulauan Nias ini banyak yang bisa dikembangkan, sektor pertanian, sektor pariwisata juga terkenal, tapi tidak bisa dikembangkan karena keterbatasan anggaran. Banyak yang sudah kami laksanakan tapi karena anggaran kami lebih fokus menata infrastruktur terutama di sektor perhubungan. Sehingga sangat sedikit teralokasikan anggaran untuk bisa menjawab semua harapan masyarakat,”ungkap Wali Kota.
Wali Kota berharap untuk mendukung pengembangan pembangunan khususnya disektor pariwisata, penerbangan Jakarta – Gunungsitoli dapat dibuka kembali. Agar wisatawan maupun masyarakat bisa langsung datang dan pergi dari Gunungsitoli menuju Jakarta ataupun sebaliknya. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, perputaran ekonomi akan turut juga berjalan di Kepulauan Nias.
Untuk pengembangan Bandara Binaka Gunungsitoli, Wali Kota Gunungsitoli berharap tidak hanya pelebaran maupun menambah panjang landasan pesawat. Sebaiknya Bandara Binaka juga dikelola oleh PT. Angkasa Pura.
“Disampaikan kepada kami bahwa jalur penerbangan yang aman itu adalah dari Jakarta ke Gunungsitoli, jadi itu harapan kami agar giat ekonomi itu kembali seperti biasa. Kami mohon juga Bandara itu ditangani oleh Angkasa Pura biar lebih profesional penanganannya. Begitu juga dengan Pelabuhan Gunungsitoli agar diberi perhatian, kalau kita lihat sangat prihatin kondisinya. Padahal melayani 4 kabupaten dan 1 kota, ”ujarnya.
Selain itu, Wali Kota juga meminta Erick Thohir untuk mencarikan solusi permasalahan harga gas non subsidi yang terlalu tinggi di Pulau Nias. Wali Kota menjelaskan bahwa saat ini untuk isi ulang gas di Kepulauan Nias hanya bisa dilakukan untuk tabung 3 kg sedangkan ukuran tabung lain harus dikirim untuk diisi ulang ke Sibolga, sehingga harganya melebihi Rp. 300 ribu pertabung 12 Kg.
Menjawab hal itu, Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan mengupayakan sesuai dengan aturan yang ada. Seperti penerbangan Jakarta – Gunungsitoli, terlebih dahulu dicek lagi, mana pesawat yang bisa hadir dan tidak akan rugi akan diupayakan untuk diterbangkan rute Jakarta - Gunungsitoli. Masalah mengenai LPG akan dipelajari dulu aturannya, jika memungkinkan sesuai aturan akan dibuat seperti yang disampaikan oleh Wali Kota.
“Saya berharap pola pikir dari pada kita Pemerintah Pusat maupaun Pemerintah Daerah, mengambil kebijakan ekonomi yang baik bagi rakyatnya. Kita semua yang ada disini harus punya mental melayani, bukan mempersulit. Karena tidak mungkin investasi datang kesini kalau kita mempersulit pengurusan, karena investasi itu membuka lapangan pekerjaan dan pajak,”ujarnya.
Diakhir sambutannya, Erick Thohir mengajak semua Kepala Daerah dan unsur terkait langsung di Pulau Nias untuk duduk bersama membicarakan kebutuhan prioritas bagi Pulau Nias. “Nanti kita undang ke Jakarta duduk bersama,”ujarnya.
Usai dari kantor Wali Kota Gunungsitoli menuju Kantor Sinode BNKP lalu dilanjutkan ke Taman Ya’ahowu. Di Taman Yaahowu, Erick Thohir diberikan marga Zebua dan dianugerahi Balugu Sangeri Banua. (Red)