Terbaru

Jejak Kiprah Srikandi PLN Dalam Mengawal Kesuksesan Pariwisata Nias


Nias,- Pariwisata memang masih menjadi primadona utama, dalam membangkitkan geliat ekonomi kepulauan Nias beberapa waktu lalu. Terhitung ada tiga event besar yang telah diselenggarakan di kepulauan Nias pada bulan Juni lalu, yaitu Festival Budaya Aekhula di Nias Barat, ASC Afulu Pro di Nias Utara dan yang tersohor adalah World Surfing League (WSL) Nias Pro 2024. Pada nama kegiatan terakhir, menjadi wajah utama pariwisata Nias di beberapa tahun terakhir. Sebabnya adalah WSL Nias Pro yang diadakan di Pantai Sorake, mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, tidak hanya local melainkan mancanegara. 


Tercatat total 244 atlet surfing dari 17 negara, berpartisipasi dalam kegiatan WSL Nias Pro 2024. Angka tersebut tentu jauh lebih besar dibandingkan tahun 2023 lalu, dimana diikuti oleh 192 peserta dari 12 negara. Ini menandakan bahwa WSL Nias Pro tidak hanya sebagai ajang bergengsi di dunia berselancar internasional, melainkan juga dikarenakan magnet “arena menantang” yang tersaji dalam kegiatan tersebut.


“Iya, sebab banyak bule (perselancar asing,red) yang suka disini, karena mereka biasa berselancar di ombak kiri, sementara ini di ombak kanan”, ujar  Gea salah satu pemandu lokal, saat bercerita penyebab banyak wisatawan asing berkunjung ke daerah ini pada (30/06). Ia pun lanjut menjelaskan bahwa penyebab salah satu wisatawan semakin banyak kesini, karena melihat kenyataan didepan mata. Pada awalnya sebagian besar “salah mengira” tentang Nias, dimana dianggap tidak punya peradaban maju.


“Mereka pikir kita orang terbelakang, belum ada fasilitas seperti listrik ini”, pungkasnya sembari menunjuk lampu.


Ia melanjutkan, bahwa ketika mereka melihat Nias seperti pulau wisata pada umumnya, mereka berbondong-bondong pergi kesana. Keberadaan listrik menjadi salah satu promotor utama dalam kegiatan pariwisata di Kepulauan Nias. Olehsebab itu PLN UP3 Nias memberikan prioritas layanan saat kegiatan besar terlebih berskala internasional.


Dalam kegiatan WSL Nias Pro 2024 misalnya, PLN UP3 Nias mempersiapkan 2 genset mobile dan mensiagakan 2 trafo penyulang, sebagai pengawalan selama pelaksanaan kegiatan berlangsung. Sementara pada ASC Afulu pro, PLN UP3 Nias juga mempersiapkan hal serupa.Tidak hanya peralatan, PLN UP3 Nias juga menyediakan tenaga petugas yang standby 24 jam guna mengoperasikan dan mengkoordinasikan kegiatan. Menariknya, PLN UP3 Nias turut menugaskan pegawai wanita yang dikenal sebagai Srikandi PLN, dalam pelaksanaan koordinasi kegiatan tersebut. Padahal pada umumnya di berbagai kesempatan acara yang bersifat “maskulin”, wanita kerap dipandang remeh kesertaannya dalam kegiatan.


“Ini adalah cara PLN, untuk menunjukkan bahwa perempuan juga punya kemampuan dan hak yang sama dalam mengawal keberhasilan suatu kegiatan besar ”, ujar Sari Manna Simanjuntak, Ketua Srikandi PLN UP3 Nias pada (30/06). Menurut gadis yang juga Team Leader Pemeliharaan, dalam bulan Juni 2024 lalu, tercatat dia sudah bolak balik berkoordinasi lintas kabupaten di Nias, guna mengawal kondusifitas pelaksanaan kegiatan di tiga tempat yaitu Aekhula di Nias Barat, WSL Nias Pro di Nias Selatan dan ASC Afulu Pro di Nias Utara.


“Pokoknya lumayan menguras tenaga dan pikiran”,sebutnya.


Hal berbeda diutarakan oleh Srikandi lainnya seperti Ervira Madani misalnya, yang merasa senang bisa ambil bagian. Meskipun ia berdinas Kota Gunungsitoli, ia sukarela ditugaskan untuk mengawal kegiatan Festival Aekhula di Nias Barat. Menurut gadis rantau asal Palembang ini, aktivitasnya yang lalu tersebut menjadi hal pertama dalam berpartisipasi serta bersosialisasi dengan masyarakat setempat.


 “Excited ya bang, karena bertemu khalayak (masyarakat) ramai, dan mengulik masukan dari masyarakat sehingga bisa membuat kita (insan PLN) lebih baik lagi kedepannya” pungkasnya (01/07).


Sementara itu manajer PLN UP3 Nias, Revi Aldrian mengapresiasi penuh pengorbanan dan kontribusi yang dilakukan oleh Srikandi PLN UP3 Nias. Ia merasa bangga dan terharu atas totalitas seluruh tim siaga kegiatan, termasuk Srikandi PLN UP3.


“Terlebih sekarang sudah bukan zamannya lagi wanita tidak dapat berkiprah dalam kehandalan jaringan listrik, dimana peralatan pendukung dan peralatan kerja tidak menjadi barang baru bagi mereka.”, jelasnya pada (01/07).


Dirinya pun menegaskan Agenda WSL Nias Pro 2024 dan ASC Afulu Pro 2024 silam telah menjadi pembuktian, bahwa Para Srikandi PLN Nias secara fisik maupun pikiran berkontribusi langsung dalam proses pengecekan, persiapan, pelaksanaan, hingga penutupan siaga kedua agenda internasional sehingga dapat berjalan dengan lancar dan sukses. 


“Melihat betapa langsung terlibatnya Para Srikandi dalam setiap perhelatan kegiatan di PLN, saya yakin dan percaya bahwa Srikandi PLN akan semakin cepat melangkah lebih tinggi”, tutupnya dengan nada optimis.


Di PLN UP3 Nias sendiri, terhitung hanya 4 Srikandi PLN. Jumlah mereka bisa dibilang hanya dibawah 10% dari total keseluruhan pegawai PLN UP3 Nias. Meskipun demikian, keberadaan mereka memberi dampak di masing-masing unit, terlebih lagi ketika dalam kegiatan-kegiatan besar. Srikandi PLN seolah memberi jawaban atas sebuah kenyataan, bahwa emansipasi pekerjaan di lingkungan PLN sudah direalisasikan dengan penuh kesadaran, guna mencapai target yang dicita-citakan. (Tes/rls)

Iklan

Loading...
 border=