Terbaru

842 Mjliar Digelontorkan Untuk Bangun PLTG di Pulau Nias


Gunungsitoli,- PT PLN Energi Primer Indonesia menggelontorkan investasi sebesar US$ 52 juta atau setara Rp 842 miliar untuk membangun proyek gasifikasi melalui pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Kepulauan Nias, Sumatera Utara.

Proyek strategis ini bertujuan mengatasi kebutuhan energi listrik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dengan kapasitas 60 megawatt (MW) dan serap 250 tenaga kerja lokal.


Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia, Rakhmad Dewanto menyatakan bahwa proyek gasifikasi mampu menyediakan pasokan energi listrik sebesar 60 MW untuk seluruh wilayah Kepulauan Nias yang meliputi empat kabupaten dan satu kota. Kapasitas tersebut dinilai mencukupi kebutuhan listrik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di pulau tersebut.


Kebutuhan listrik di wilayah Kepulauan Nias saat ini berkisar 30 MW hingga 44 MW. Pembangkit yang sedang dibangun akan menambah pasokan listrik dengan supplytambahan 60 MW,” ungkap Rakhmad dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025), seperti dikutip dari investor.id 


Pembangunan proyek gasifikasi ini membutuhkan waktu 18 bulan secara keseluruhan, dengan tahap awal pembangunan ditargetkan selesai dalam lima bulan. Saat ini, proses pembersihan lahan masih berlangsung dan peralatan pembangunan dibawa secara bertahap ke lokasi proyek.


Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’aa Laoli memberikan dukungan penuh terhadap proyek PLTG yang dinilai ramah lingkungan dan efisien dalam anggaran negara. Sebagai Ketua Forum Kepala Daerah se-Kepulauan Nias, Sowa’aa berharap pembangkit ini dapat memenuhi kebutuhan energi listrik di seluruh wilayah kepulauan.


“PLN semakin handal dalam menyediakan energi listrik. Kami berharap pembangkit ini memenuhi kebutuhan energi listrik di wilayah Kepulauan Nias, termasuk dalam pengembangan perekonomian. Jangan sampai ada warga desa di wilayah Kepulauan Nias yang tidak bisa menikmati listrik,” harap Sowa’aa.


Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), Rizal Calvary Marimbo menjelaskan, rekanan utama proyek ini adalah PT BSGL (Berkat Samudera Gemilang Lines). 


Pembangunan Proyek Gasifikasi Pembangkit Tenaga Listrik Melalui Penyediaan Infrastruktur Midstream Gas Klaster Nias mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 200 hingga 250 orang, baik saat pembangunan maupun operasional.


PT PLN Persero melakukan pengawasan ketat melalui pendampingan terhadap rekanan investor untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Rizal menegaskan bahwa proyek itu telah lama direncanakan dan baru tahun ini dapat terealisasi sebagai bagian dari beberapa klaster pembangkit di Indonesia.


“Proyek ini sudah lama direncanakan dan baru tahun ini bisa terealisasi. Ada beberapa klaster di Indonesia yang dibangun, termasuk klaster Nias. Setelah pembangkit PLTG ini dibangun, langsung beroperasi,” ungkap Rizal.


Proyek gasifikasi ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam mengejar ketertinggalan daerah 3T melalui penyediaan infrastruktur energi yang memadai. Kehadiran pembangkit listrik tenaga gas diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepulauan Nias.


Investasi besar-besaran ini menunjukkan komitmen PLN dalam mewujudkan program “Dari Nias Untuk Indonesia” guna mengatasi kesenjangan pembangunan infrastruktur energi di daerah terpencil. Dengan dukungan teknologi gasifikasi yang ramah lingkungan, proyek ini diharapkan menjadi model pembangunan energi berkelanjutan di kawasan Pantai Barat Sumatera.

Iklan

Loading...
 border=