Terbaru

Aktivis bukanlah Artis

Demontrasi berujung bentrokan

Indonesia merupakan Negara Hukum yang berideologi Pancasila, itu merupakan fundamen utama hingga saat ini di Negara Demokrasi ini, dinamika untuk mewujudkan cita-cita para pendahulu yakni "MERDEKA" hingga sekarang masih belum bisa terwujud sesuai harapan, meski secara pengakuan internasional kita telah merdeka sebagai negara yang berdaulat, bagi saya itu hanya masih kulit, namun isi masih memprihatinkan.

Hari demi hari, pemberitaan demi pemberitaan oknum pejabat petinggi di Negeri ini jatuh kedalam dosa mengkhianati bangsa, mencuri hak rakyat, menindas fakir miskin, membodohi masyarakat dengan segala wewenang, manipulasi dan sumber daya yang ada, sungguh sangat menyedihkan.

Mungkin para pembaca, mengapa saya berani menulis hal diatas mari lah kita lihat beberapa kejadian yang telah terjadi baik di daerah maupun di kancah nasional. Beberapa yang pernah menjadi wakil rakyat yang seharusnya menjadi panutan, masuk penjara karena korupsi padahal pendapatan perbulan yang halal sebenarnya tidak lah kecil tetapi karena keserakahan dan moral yang buruk membutakan nurani. beberapa Pejabat daerah masuk penjara sebut saja beberapa Bupati dan Walikota terjerat penyalahgunaan wewenang dan lain sebagainya, dimana hal ini membuat masyarakat semakin apatis dan pesimis akan kemajuan bangsa ini.

Aktivis mahasiswa yang selalu turun kejalan untuk menyuarakan dan mendesak pemerintah untuk lebih pro rakyat sering di cibir bahkan terkadang disebut artis gadungan karena membawa sound system, hal ini bahkan semakin membuat hati teriris, bahkan dijadikan bahan tertawaan bagi sebagian yang melihat. Aktivis bahkan terkadang merelakan korban nyawa demi Indonesia Merdeka, Peristiwa '98 merupakan bukti nyata, Bung Sondang yang rela bakar diri melihat Indonesia di ambang ketidak pastian, bahkan tidak jarang pihak Kepolisian yang berperan sebagai pengaman, memukuli para demonstran tanpa belas kasihan, sungguh terlalu!

Sebenarnya mengapa hal ini semua terjadi, Polisi dan Mahasiswa tak jarang terlibat baku hantam dan chaos di lapangan ketika menggelar aksi unjuk rasa, karena kebijakan-kebijakan yang di anggap tidak pro rakyat, hukum yang tergadaikan, bahkan hakim sekalipun ada yang masuk penjara tidak lain karena keserakahan dan moral yang buruk.

Wahai pemerintah, wahai penguasa, sadarlah akan negeri ini, negeri ini terbentuk tidaklah segampang membalikkan telapak tangan pada masalalu. beratus tahun perjuangan dengan ratusan juta korban jiwa, sadarlah negara ini bukan milik pribadi, negara bukanlah perusahaan, negara adalah negara bukan lahan untuk bagi-bagi jabatan, bukan lahan untuk bagi-bagi proyek. Jangan sampai menunggu akan adanya pemberontakan akibat ketidak adilan dan tidak merata dalam segala kebijakan.


Penulis: 

Marlius Telaumbanua
Wakabid Litbang GMNI Nias 2010-2012

Iklan

Loading...
 border=