Terbaru

RSUD Gunungsitoli buka Layanan Cuci Darah

Bupati Nias beserta rombongan di RSUD Gunungsitoli | Foto: Budi Gea
NIAS - Bupati Nias, Sokhiatulo Laoli didampingi oleh Wakil Bupati Nias, Arosokhi Waruwu resmikan Unit Pelayanan Hemodialysis (Cuci darah) Rumah Sakit Umum (RSUD) Gunungsitoli untuk kepentingan masyarakat Kepulauan Nias dan sekitarnya, Rabu (15/1/2014). 

Sokhiatulo dalam arahannya mengucapkan terima kasih atas atensi dan dukungan yang telah diberikan oleh semua pihak sehingga Unit Pelayanan Hemodialis (cuci darah-red) RSUD Gunungsitoli dapat diresmikan dan di operasikan.

"Hal ini merupakan jawaban dari harapan masyarakat selama ini terkait pelayanan kesehatan dimana program ini telah dirintis sejak Tahun 2011 yang lalu, sehingga kedepannya masyarakat yang harus menjalani terapi hemodialysis (cuci darah-red) tidak lagi keluar daerah, selain untuk menghemat biaya juga lebih dekat dengan keluarga," terang Sokhiatulo.

Masih dijelaskannya bahwa kekurangan Dokter di RSUD Gunungsitoli sudah mulai dibenahi dengan program pemerintah daerah Kabupaten Nias dengan memberikan beasiswa untuk kuliah kedokteran.

"Beberapa tenaga dokter spesialis sudah tersedia di RSUD Gunungsitoli, dimana para dokter tersebut merupakan mahasiswa yang dikuliahkan oleh Pemda Nias selama ini," jelasnya. 

Sebelum mengakhiri kata arahannya, Sokhiatulo berharap agar Direktur RSUD Gunungsitoli, dokter, Perawat serta tenaga ahli kesehatan yang bertugas agar meningkatkan mutu pelayanan.

"Layanilah pasien dengan cepat, jangan terlantarkan pasien, laksanakan prosedur yang telah ditetapkan, agar RSUD Gunungsitoli betul-betul berkualitas," harapnya. 

Sementara itu, Direktur RSUD Gunungsitoli, dr. Julianus Dawolo, M.Kes. dalam laporannya mengatakan bahwa RSUD Gunungsitoli terus melakukan pembenahan baik di bidang sarana/prasarana pelayanan maupun sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di RSUD Gunungsitoli.

"Sejak tahun 2011 lalu RSUD Gunungsitoli telah merencanakan pengadaan peralatan Hemodialisa untuk penanganan pasien-pasien yang gagal ginjal kronik," ungkap Julianus.

Julianus juga menambahkan bahwa sesuai data yang ada di pihaknya, sekitar 30 orang masyarakat kepulauan Nias yang menderita gagal ginjal kronik dan harus dirujuk ke Rumah Sakit yang ada di Kota Medan demi mendapat pelayanan dialis (cuci darah).

"Mereka dua bahkan tiga kali dalam sebulan berangkat keluar daerah untuk terapi tersebut dengan pengeluaran biaya yang sangat besar, namun dengan adanya pelayanan Hemodialis di RSUD Gunungsitoli saat ini, yang memerlukan dialis (cuci darah) tidak perlu dirujuk keluar daerah lagi," jelasnya. 

Pantauan wartanias.com di acara tersebut dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nias, anggota DPRD Kabupaten Nias, Anggota DPRD Propinsi Sumatera Utara, Rombongan dari RSU Pringadi Medan, Direktur PT. Menjangan serta Ketua Pernefri Korwil Sumatera Utara – Aceh. (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=