Terbaru

Harga Karet Turun, Pemerintah Harus Turun Tangan

Foto Ilustrasi: Antaranews
Gunungsitoli - Harga Karet di Kepulauan Nias capai level terendah pada tahun 2014 hanya Rp. 5.000/kg. Hal ini membuat masyarakat di Kepulauan Nias yang mayoritas Petani Karet mengeluh karena mengakibatkan penghasilan keluarga menurun, sehingga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya lainnya seperti biaya sekolah anak.

Salah Seorang Petani Karet Raradodo Gea yang di wawancarai wartanias.com, Sabtu (17/5/2014) membenarkan kejadian ini, dimana menyampaikan bahwa selain dari hujan yang terus turun akhir-akhir ini, juga sudah lebih 2 bulan terakhir harga komoditas karet terus anjlok dan saat ini berada di harga Rp. 5.000/Kg.

"Sudah 2 Bulan terakhir ini, harga karet disini anjlok dan sekarang sudah di harga Rp. 5000/Kg, kami sangat susah sekarang, belum lagi hujan yang terus turun," ucap Raradodo sedih.

Sementara itu, Firman Jaya Daeli tokoh masyarakat Nias yang tinggal di Jakarta, ketika berjumpa di salah satu tempat wisata di kota Gunungsitoli, Minggu (18/5/2014) mengatakan bahwa melihat kondisi perekonomian masyarakat Nias saat ini, seharusnya Pemerintah Daerah turun tangan mencari solusi dan stabilisasi pasar, sesuai dengan amanah konstitusi mewujudkan kesejaheraan rakyat, bukan seakan-akan membiarkan begitu saja secara bebas.

"Seharusnya Pemerintah Daerah turun tangan dan mencari solusi agar perekonomian masyarakat, sesuai yan di amanahkan konstitusi mewujudkan kesejahteraan rakyat, bukan hanya membiarkan begitu saja mengikuti pasar bebas," ucap Firman.

Ditambahkannya memang pada saat ini harga karet dalam skala dunia mengalami penurunan, tapi itu bukan berarti Pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Daerah "diam", namun dengan otonomi daerah saat ini, Pemerintah harus mencari solusi terbaik sehingga masyarakat tidak berlarut-larut dalam keterpurukan perekonomian karena sangat berakibat fatal dan berdampak negatif bagi masyarakat khususnya di Kepulauan Nias. (Marlius)

Iklan

Loading...
 border=