Terbaru

Ini Kronologi Terjadinya Dugaan Ciuman Massal PNS Di Nias Selatan

Dugaan ciuman massal PNS |Foto: Facebook
Nias Selatan,- Dunia maya sempat dihebohkan atas beredarnya sejumlah foto-foto oknum PNS yang diduga melakukan aksi ciuman massal di halaman kantor Bupati Nias Selatan pada 14 Februati 2017 yang lalu. Bahkan foto-foto ciuman PNS itu menjadi viral di sejumlah media sosial.

Ditemui dikediamannya, salah satu pasangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintahan Kabupaten Nias Selatan Amsarno Sarumaha dan Lisrika Hura mengaku keberatan atas beredarnya sejumlah foto dugaan aksi ciuman massal dimana salah satu foto yang beredar tersebut termasuk dia dan isterinya.

"Saya keberatan yang diberitakan di media sosial yang tidak benar dan tidak sesuai dengan yang terjadi pada saat itu karena yang saya cium itu adalah cium pipi isteri saya sendrii dan ini isteri saya sendiri,"kata Amsarno Sarumaha didampingi Isterinya di Telukdalam Nias Selatan, minggu (19/02/2017).

Iapun menceritakan awal mula terjadinya dugaan ciuman massal antar pasangan suami isteri ASN tersebut. Menurut dia hal itu dilakukan hanya sebgai bentuk perayaan hari Valentine saja.

"Kronologinya pada saat itu adalah hari kamis dan kita tahu bahwa hari valentine. Pada saat apel pagi yang melaksanakannya adalah dinas Lingkungan Hidup. Pada saat itu kadis lingkungan hidup menjelaskan tentang pemanfaatan limbah-limbah dimana salah satunya adalah botol Aqua dan dijelaskan kadis lingkungan hidup bagaimana botol aqua itu bisa bermanfaat kembali dengab didaur ulang menjadi setangkai bunga,"tutur Amsarno.

Amsarno Sarumaha didampingi isteri |Foto: Budi
Kemudian tutup botol air mineral bekas yang sudah didaur ulang menjadi setangkai bunga itu dibagikan oleh Bupati Nias Selatan Hilarius Duha kepada masing-masing Pasutri PNS di Nias Selatan.

"Kemudian pak Bupati memanggil pasangan suami isteri kedepan dan karena momen valentine maka Bupati menyuruh kepada suami untuk mengecup kening isterinya sesudah itu ia memerintahkan isteri mencium kembali suaminya dan itulah yablbg terjadi. Setelah selesai itu baru dibagi bagilah bunga valentine tadi oleh Bupati bersama isteri bupati dan itulah kejadian yang terjadi sebenarnya,"ungkapnya.

Amsarno membantah dugaan ciuman massal yang terjadi di halaman kantor Bupati itu dianggap sebagai ciuman massal antar sesama PNS.

"Ciuman yang terjadi di kantor bupati itu benar adanya. Tapi bukan ciuman massal sebagaimana yang beredar itu. Karena yang dicium itu adalah suami isteri dan saya secara pribadi saat itu yang saya cium adalah isteri saya sendiri,"ujarnya.

Ditanya makna apa yang diberikan setelah melakukan aksi ciuman kepada isteri masing-masing, Amsarno berdalih hanya sekedar menunjukan rasa kasih sayang kepada pasangan masing-masing.

"Maknanya adalah karena kebetulan pada saat itu adalah momen valentine day. Kebetulan juga kita dinias selatan ini ada pasangan suami isteri yang pegawai disini itulah momennya makanya dikasihlah bunga itu,"katanya.

Ia menambahkan bahwa aksi yang membuat heboh dunia maya tersebut tidak melanggar budaya nias selatan sebab yang dia ciumi adalah pasangan mereka.

"Kalau menurut saya tidak melanggar budaya Nias, sebab isteri isterinya kok yang dicium kecuali kalau misalnya saya mencium isteri orang atau saya mencium cewek yang bukan pacar saya sendiri kalau saya belum menikah baru itu melanggar budaya dan adat Nias,"tambahnya.

Salah seorang perempuan warga Nias Selatan yang ditemui di sekitaran rumah dinas Bupati Nias Selatan mengaku sinis mendegar beredarnya foto-foto tersebut di dunia maya. 

"Pastinya sinis bang. Karena hal itu bisa membuat kita malu kepada orang. Walau yang berciuman itu pasangan resmi mestinya tidak dilakukan didepan publik. Saya kaget ketika melihat itu di media sosial Facebook. Pastinya malu lah bang,"ucap Lisjayanti Nehe kepada wartanias.com, minggu (19/02/2017).

Sementara Anggota DPRD Nias Selatan Aris Agustus Dakhi dari Fraksi Gerindra menjelaskan bahwa aksi dugaan ciuman massal yang dilakukan oleh sejumlah ASN tersebut telah melanggar budaya dan norma-norma yang berlaku di Nias Selatan.

"Budaya ciuman itu bukan budaya kita sebagai Indonesia Timur apalagi budaya kita orang Nias Selatan. Budaya valentine tidak pernah ada di Nias Selatan. Budaya Valentine itu ada di budaya barat. Menyangkut hal itu kami harus bersikap memberikan pendapat bahwasanya budaya itu tidak harus dilakukan di Nias Selatan apalagi yang melakukan ciuman masal itu adalah ASN,"katanya.

Hingga berita ini tayang, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah kabupaten Nias selatan. Media yang mencoba menemui Bupati di rumah dinasnya tidak bersedia menerima wartawan. (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=