Terbaru

Target Sihar, Tidak Boleh Ada Anak-anak yang Putus Sekolah

Sihar bersamaan anak-anak |Foto: istimewa
MEDAN – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) Sihar Sitorus menekankan bahwa pentingnya pendidikan dalam menghadapi perkembangan zaman. Pendidikan tersebut harus terus dibenahi untuk pembangunan sumberdaya manusia yang berdaya saing yang baik serta mampu berkompetisi dengan masyarakat luar khususnya dalam memenuhi kehidupan.


Cawagub yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu memparkan bahwa saat ini tantangan terbesar untuk masyarakat adalah persaingan global. Persaingan tersebut sangat dominan dalam pemaksimalan sumber daya manusia yang produktif serta mampu berkontribusi untuk kemajuan bersama.


“Pertama pendidikan adalah dasar dari segala sesuatu yang ingin kita kembangkan. Karena itu letak pendidikan ini sebagai tangga dalam mensejahterakan masyarakat. Karena itu target kita ke depan masyarakat tidak boleh ada yang putus sekolah, dimulai dari anak-anak yang harus mengecap pendidikan sesuai dengan zamannya. Di sisi lain kita harus mampu memberikan motivasi bagi warga agar memiliki paradigma baru bahwa pendidikan itu adalah tangga kehidupan yang membawa kita menjadi manusia yang lebih baik,” ujarnya dalam salah satu pertemuan di Medan.


Sihar menjelaskan bahwa saat ini target untuk pengembangan daerah adalah menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) aandal yang mampu mengelola beragam kekayaan daerah. Karena pada prinsipnya daerah memiliki beragam keistimewaan mulai dari kekayaan laut hingga kekayaan dataran tinggi. Dengan kata lain dari hulu hingga hilir dapat dimaksimlakan sebagai sektor ekonomi yang mampu memberikan kehidupan yang lebih baik bagi warga Sumut.


“Nah, kita berfungsi sebagai manajemen yang menata ini lebih baik lagi. Masyarakat harus menjadi pengelola utama untuk semua sumber daya yang dimiliki daerah. Karena itu, mereka harus dididik sesuai dengan tuntutan zaman. Terlebih saat ini Indonesia memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), hal ini tentu sangat mempengaruhi persaingan ke depan. Karena tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya,” jelasnya.


Sementara itu, Karmel Simatupang, akademisi di Medan menilai bahwa pengembangan SDM adalah modal untuk untuk menghadapi arus global yang terjadi saat ini. Kerap isu arus global dijadikan isu politik yang sesungguhnya tidak dapat dihempang dengan kebijakan yang simpel. Pasalnya perkembangan masyarakat saat ini tidak lagi hanya dibatasi oleh wilayah maupun negara. Melainkan semua dapat diakses dengan mudah, sehingga masyarakat akan bersaing secara langsung tanpa adanya batas. Lulusan pascasarjana asal Taiwan tersebut memaparkan bahwa persaingan SDM adalah persaingan yang menonjol.


Formula yang harus digunakan untuk memperkuat basis kehidupan sosial adalah pendidikan yang sistematis dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan warga. “Karena itu pemerintah baru nanti harus menyiapkan formula tersebut agar masyarakat tidak lagi hanya sebatas sekolah, melainkan terdidik. Karena selama ini kerap dunia pendidikan hanya dijadikan sebagai formalitas untuk mengisi keseharian dan bukan kebutuhan medasar yang mempengaruhi kehidupan,” ujarnya. (red/rls)

Iklan

Loading...
 border=