Terbaru

Desa Tuhegeo II Dinyatakan Desa ODF Yang Pertama Di Gunungsitoli Idanoi


Gunungsitoli,- Desa Tuhegeo II menjadi desa yang pertama dinyatakan berhasil menjadi desa ODF (Open Defication Free) atau bebas dari buang air besar sembarangan di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli. Hal itu dinyatakan pada kegiatan pendeklarasian yang dilaksanakan di Kantor Desa Tuhegeo II, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Jumat (01/07/2022).

Desa Tuhegeo II sendiri dinyatakan ODF setelah seluruh rumah warga Desa tersebut telah memiliki jamban sehat dan telah melalui hasil verifikasi lapangan oleh tim dari Puskesmas Gunungsitoli Idanoi dan tim verifikasi dari desa.

Dalam laporan Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Idanoi menjelaskan bahwa tim verifikasi mulai melakukan verifikasi di Desa Tuhegeo II sejak bulan Maret 2021.

Tim juga melakukan sosialisasi untuk merubah perilaku masyarakat di Desa tersebut dalam melakukan buang air besar sembarangan dan hasilnya sekarang masyarakat desa Tuhegeo II dinyatakan ODF

Tim verifikasi terdiri dari tim puskesmas dan tim dari Desa. Dari hasil verifikasi 75 keluarga di Desa tersebut akhirnya memiliki jamban sehat.

"Hasil dari verifikasi tim Puskesmas dan tim verifikasi Desa pada tanggal 8 april 2022 telah melakukan verifikasi ulang bersama Forkopimka dengan hasil seluruh rumah tangga memiliki jamban sehat serta layak mendeklarasikan desa ODF," ujar KTU UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Idanoi mewakili Kepala UPTD yang berhalangan hadir.

Kegiatan pendeklarasian tersebut ditandai dengan pembacaan teks deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan yang diikuti oleh masyarakat Desa Tuhegeo II dan dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi ODF oleh Camat Gunungsitoli Gunungsitoli Idanoi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, Kepala Puskesmas Gunungsitoli Idanoi, Kepala Desa Tuhegeo II dan masyarakat Desa.

Camat Gunungsitoli Idanoi, Elifati Waruwu dalam arahannya mengapresiasi keberhasilan Desa Tuhegeo II sebagai desa yang bisa bebas dari buang air besar sembarangan.

Ia juga mengapresiasi karena Desa Tuhegeo II merupakan desa pertama dari 26 Desa di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi yang melakukan deklarasi ODF tersebut. 

"Kami sangat salut kepada seluruh masyarakat Desa Tuhegeo II walau akses jalan masih sulit, namun bisa melakukan pembangunan jamban sehat sehingga bisa melakukan deklarasi hari ini," ujarnya.

Kepala Bappelitbang Kota Gunungsitoli Karya Septianus Bate'e yang juga hadir pada pendeklarasian tersebut mengatakan bahwa pihaknya merasa bangga di desa Tuhegeo II walau kondisi geografis yang sulit, telah menjadi contoh di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi.

"Kami yakin hasil ini bukan karena pekerjaan satu orang namun seluruh dukungan dan kerjasama baik dari pemerintah maupun masyarakat desa. Kami sangat mengapresiasi ini," ujarnya.

Karya mengatakan pihaknya telah melihat kondisi geografis desa Tuhegeo II dan pembangunan jalan akan menjadi prioritas pembangunan secara bertahap di Pemerintahan Kota Gunungsitoli pada Tahun Tahun berikutnya. 

"Namu kita tetap bersabar. Kita akan melakukannya secara bertahap. Karena kita juga melihat dari sisi kemampuan keuangan. Nanti akan kami sampaikan hal ini kepada bapak Wali Kota," ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli Wilser Napitupulu juga mengucapkan selamat dan berterimakasih atas komitmen yang sudah ditunjukkan oleh seluruh aparat desa dan warga desa Tuhegeo II yang mau memiliki jamban sehat di rumah masing-masing.

“Ini adalah sebuah prestasi, dikarenakan ini adalah desa ketiga yang berani dan mempunyai komitmen untuk mendeklarasikan diri sebagai desa yang stop buang air besar sembarangan. Mari kita pertahankan prestasi ini," ujar Wilser.

Desa ini menjadi contoh bagi Desa-Desa lain di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi dan bahkan menjadi contoh di seluruh Desa dan Kelurahan yang ada di Kota Gunungsitoli. 

"Dengan adanya jamban sehat ini maka beberapa penyakit seperti stunting, DBD dan penyakit lainnya bisa kita cegah," tuturnya.

Sementara itu, kepada desa Tuhegeo II Yaredi Laoli dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dinas Kesehatan dan juga UPTD Puskesmas Gunungsitoli Idanoi yang selama ini terus memberikan motivasi dan semangat kepada warga desa  dalam bidang kesehatan terutama stop buang air besar sembarangan. 

Ia juga berterimakasih kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli dan kepala OPD yang telah hadir pada acara deklarasi tersebut walaupun menempuh ruas jalan yang masih belum diaspal.

“Kami juga berterimakasih kepada Pemerintahan Kecamatan yang telah mendukung dan mendorong desa untuk kegiatan pendeklarasian menjadi desa ODF di tahun 2022 ini,” ujarnya. (Budi Gea)

Iklan

Loading...
 border=